Memahami Sejarah Club SV Werder Bremen -Secara harfiah berarti ait ataupun eyot dalam bahasa Inggris serta merujuk pada pulau- pulau kecil di sungai, semacam Peterswerder tempat markas klub Weserstadion– yang dinamai bersumber pada sungai Weser yang mengalir di selama sungai tersebut– terletak. Werder Bremen merupakan anggota pendiri Bundesliga selaku salah satu dari 3 regu yang lolos kualifikasi dari Oberliga utara, serta mereka sudah menjajaki 59 pertandingan di Bundesliga.

Sementara

59 masa Bayern Munich di tingkat ini terus bersinambung, Werder sudah 2 kali terdegradasi( pada tahun 1980 dan

2021) saat sebelum bangkit kembali dengan lekas. Mereka merupakan regu kedua yang mengangkut Bundesliga

Meisterschale

pada tahun 1964/ 65, sehabis finis di urutan ke- 10 pada masa perdana. The Green- Whites sudah menjadi

juara sebanyak 4 kali

secara total dan jadi runner- up 7 kali– cuma di belakang

Borussia Dortmund

( 9) serta Bayern( 10) dalam jenis terakhir. Mereka merupakan satu dari 4 regu bersama

VfB Stuttgart,

Eintracht Frankfurt

dan

Schalke

yang sudah bermain melawan tiap klub yang tampak di Bundesliga saat sebelum 2023/ 24.

SV Werder Bremen

Tahun di Bundesliga:

59( 1963- 80, 1981- 2021, 2022- sekarang)

Penampilan paling banyak:

Dieter Burdenski( 444)

Berhasil paling banyak:

Claudio Pizarro

( 109)

Pemain termuda:

Fabio Chiarodia( 17 tahun, 4 bulan, 17 hari)

Terdapat 2 masa utama dalam sejarah Bundesliga Bremen. Yang awal diawali pada bulan April 1981 ketika

Otto Rehhagel, kembali buat masa jabatan keduanya selaku pelatih, mengambil alih Kuno Klötzer yang mengundurkan diri sebab alibi kesehatan dengan regu di puncak klasemen Bundesliga 2 Nord sehabis degradasi awal mereka. Rehhagel hendak menghabiskan 14 tahun di pucuk pimpinan, mengetuai regu kembali ke divisi utama, lekas menjadikan mereka selaku regu papan atas– senantiasa finis di 5 besar di tiap- tiap dari 8 masa awal mereka kembali– serta memenangkan gelar lagi pada tahun 1988. Raja Otto bawa mereka mengarah kejayaan lagi pada tahun 1993, dan Piala DFB pada tahun 1991 serta 1994, ditambah kesuksesan Piala Winners UEFA pada tahun 1992. Pada dikala kepergiannya ke Bayern pada tahun 1995, masa jabatannya merupakan yang terlama yang sempat dipunyai oleh seseorang pelatih Bundesliga.

Masa utama kedua merupakan di bawah

Thomas Schaaf, yang dipasang pada akhir masa 1998/ 99 buat mempertahankannya. Ia tidak cuma menggapai tujuan itu, namun ia pula membimbing mereka ke gelar Piala DFB melawan Bayern. Sehabis membangun regu melanda yang mengalir leluasa, Schaaf mengetuai regu yang dipelopori oleh pemain Brasil

Ailton

ke liga memiliki serta ganda piala pada 2003/ 04. Pada dikala itu, Bremen merupakan salah satunya regu sehabis Bayern dan

Cologne

yang menggapai prestasi itu. Schaaf pula bawa mereka ke final Piala UEFA pada tahun 2009, sehabis menghilangkan rival berat

Hamburg

di semi- final. Ia pula memenangkan Piala DFB lagi tahun itu dengan regu yang tercantum Claudio Pizarro di yang kedua dari apa yang hendak jadi 4 mantra di klub ditambah

MesutÖzil muda

– yang mencetak salah satunya berhasil di final melawan

Bayer Leverkusen. Masa jabatan Schaaf sepanjang 14 tahun berakhir pada Mei 2013, menjadikannya pelatih terlama ketiga dalam sejarah Bundesliga. –Kampusbola.id

 

By user2

Related Post