“Itu tidak dapat lebih brutal lagi” Kata Neuer -Seperti itu sepak bola. Dapat sangat mendebarkan, namun pula dapat sama brutalnya semacam yang dirasakan FC Bayern pada Rabu malam di Estadio Santiago Bernabéu. Kekalahan 2- 1 di leg kedua semifinal Liga Champions merupakan kapsul getir yang wajib ditelan. Saat ini, Real Madrid serta Borussia Dortmund hendak bertanding di final di Wembley pada 1 Juni. Untuk Bayern, ini ialah pukulan telak.
Perihal ini nampak jelas di wajah para pemain dikala mereka berjalan ke arah para penggemar tandang buat mengucapkan terima kasih atas sokongan luar biasa yang mereka bagikan. Serta para penggemar membalasnya dengan tepuk tangan meriah. Kebersamaan serta sokongan tanpa ketentuan buat Bayern di kedua babak semifinal ini cumalah sebagian perihal positif yang bisa diambil oleh The Reds dari masa Liga Champions ini.
Cuma sebagian menit lagi
Pada kesimpulannya, The Reds cuma tinggal sebagian menit lagi mengarah final.” Dikala Kamu unggul satu berhasil, Kamu merasa bahagia. Umumnya, kesalahanlah yang memastikan pertandingan. Kami sangat kecewa. Kami telah berinvestasi begitu banyak. Ini susah,” Thomas Müller merumuskan peristiwa malam itu.
Alphonso Davies sudah mencetak berhasil awal untuk Bayern Munich( 68) saat sebelum Joselu mencetak 2 berhasil di menit- menit akhir pertandingan. Tidak terdapat manfaatnya berdebat tentang regu mana yang layak lolos sehabis hasil imbang 2- 2 di leg awal, namun satu perihal yang tentu: Regu kami sudah membagikan segalanya buat mencapai mimpi.
” Kami tidak menyesal sebab kami sudah membagikan segalanya di lapangan,” jelas Thomas Tuchel.
Tuchel bukan salah satunya yang berjuang buat menerima salah satu adegan terakhir pertandingan. Sebagian detik saat sebelum pertandingan berakhir, wasit Szymon Marciniak meniup peluitnya sebab Thomas Müller diprediksi terjebak offside saat sebelum membagikan assist kepada de Ligt. Anehnya, Marciniak tidak membiarkan suasana itu terjalin.
Neuer menyebutnya” sangat getir”
Hendak namun, terdapat sebagian alibi kenapa Bayern tersingkir dari kompetisi. Serge Gnabry hadapi luka lagi, rekan- rekannya seluruh bermain sampai batasan optimal serta terkadang melampaui batasan.” Kemudian Manuel membuat kesalahan yang umumnya tidak hendak dikerjakannya dalam 100 tahun,” jelas Tuchel.
Sedangkan Manuel Neuer sekali lagi meyakinkan kenapa dia dikira selaku salah satu penjaga gawang terbaik di dunia, dia tidak sanggup menahan tembakan Vinicius Junior saat sebelum berhasil keseimbangan.” Ini sangat getir untuk aku. Aku mengira bola hendak jatuh ke dasar, namun seketika bola memantul. Seluruh orang yang bermain sepak bola ketahui gimana rasanya. Tersingkir semacam ini dikala Kamu telah nyaris menggapai akhir pertandingan sangat sangat getir. Kami telah menjejakkan satu kaki di London serta telah dapat membayangkan diri kami di final. Aku tidak dapat mengatakan apa- apa,” pendapat si kiper.
Begitu banyak perihal positif yang membuat harapan Bayern senantiasa hidup selama pertandingan melawan Real Madrid ini. Pertahanan menampilkan performa yang kompak, para pemain bekerja keras bersama, silih menunjang serta menyemangati sehabis momen- momen yang berhasil. Sedangkan Real senantiasa jadi ancaman, The Reds sanggup bertahan. Rencana pertandingan Bayern didasarkan pada kesabaran serta kepercayaan kokoh pada kekuatan regu.
The Reds sudah memenangkan 52, 6 persen dari satu lawan satu serta mengungguli Real dengan 12 tekel berhasil berbanding 5. Bayern sudah menampilkan semangat yang pas serta kepribadian yang hebat.” Regu memainkan masa Liga Champions yang sangat bagus,” puji Anggota Dewan Berolahraga Max Eberl.
Kami hendak kembali
Sekalipun lemari trofi Bayern wajib kehabisan pemain baru masa ini, masih banyak perihal positif yang dapat dibesarkan. Hari ini, sepak bola sangat brutal. Perlu sebagian hari buat mengolah kapsul getir dari Bernabéu ini. Tetapi tekad Bayern buat menggetarkan penggemarnya di masa mendatang senantiasa tidak tergoyahkan.-Kampusbola.id