Aaronson, Khedira, Boateng, dan Kerabat di Bundesliga -Dengan sang kembar Højlund- Emil serta Oscar- mendarat di Schalke serta Eintracht Frankfurt, kenali persaingan kerabat kandung yang lain di Bundesliga dari tahun ke tahun. kampusbola.id mengajak Kamu menjelajahi 5 perkumpulan sepak bola terkenal…
1) Klaus serta Thomas Allofs
Bisa jadi bukan nama yang Kamu duga lebih dahulu, namun tidak terdapat jalinan persaudaraan yang lebih erat di Bundesliga daripada Allofs. Mereka tampak sebanyak 802 kali serta mencetak 325 berhasil di liga utama Jerman– keduanya ialah rekor buat sejoli kerabat kandung.
Masyarakat asli Düsseldorf ini mengawali kariernya di klub lokal
Fortuna, berkontribusi pada masa keemasan klub dengan kemenangan Piala DFB berturut- turut pada tahun 1979 serta 1980, dan menggapai final Piala Winners UEFA pada tahun 1979. Klaus pula ialah pencetak berhasil paling banyak Bundesliga pada tahun 1978/ 79 saat sebelum bergabung dengan rival lokal Cologne pada tahun 1981, serta kembali memenangkan Torjägerkanone pada tahun 1984/ 85.
Thomas pula menandatangani kontrak dengan Billy Goats, lewat tugas di Kaiserslautern, pada tahun 1986, menyatukan kembali kedua bersaudara itu sepanjang satu tahun lagi. Dia menyerupai kakaknya dengan gelar pencetak berhasil paling banyak pada tahun 1988/ 89. Mereka berdua pula menghabiskan waktu di Prancis– Klaus bersama Marseille serta Bordeaux; Thomas di Strasbourg. Yang awal dikala ini terletak di posisi kesembilan dalam catatan pencetak berhasil selama masa Bundesliga dengan 177 berhasil, sebaliknya Thomas yang lebih muda terletak di posisi ke- 17 dengan 148 berhasil.
Mereka bermain bersama sebanyak 86 kali di Bundesliga buat Dusseldorf serta Cologne, dan 10 kali di kubu lawan. Klaus unggul tipis dalam pertandingan head- to- head dengan 4 kemenangan berbanding 3.
2) Kevin Prince serta Jerome Boateng
Salah satu kerabat berolahraga sangat populer di masa modern di Jerman, Boatengs kelahiran Berlin bersama berkiprah di Hertha serta bermain bersama dalam 2 pertandingan Bundesliga. Mereka lahir dengan selisih waktu lebih dari setahun serta bermain bersama dalam 3 pertandingan kualifikasi Jerman buat Kejuaraan Eropa U- 19 UEFA 2006.
Karier Prince terbilang nomaden, dengan 163 penampilan di Bundesliga yang tersebar di 4 klub berbeda( Hertha, Borussia Dortmund, Schalke serta Eintracht Frankfurt), dan bermain di Inggris( Tottenham Hotspur serta Portsmouth), Italia( AC Milan, Sassuolo, Fiorentina serta Monza), Spanyol( Las Palmas serta Barcelona) serta Turki( Besiktas).
Sedangkan itu, Jerome menghabiskan 10 tahun yang sangat berhasil di Bayern Munich sehabis sebagian waktu di Hamburg serta Manchester City, memenangkan Bundesliga 9 kali, Piala DFB pada 5 peluang, serta Liga Champions 2 kali selaku bagian dari treble pada tahun 2013 serta 2020.
Walaupun secara totalitas tampak sebanyak 477 kali di Bundesliga, pertemuan antara kedua kerabat tiri ini lumayan tidak sering terjalin dengan 2 kemenangan buat Jerome, satu buat Kevin- Prince, serta satu hasil seri. Tetapi, Boateng bersaudara sukses mengukir sejarah pada tahun 2010 selaku kerabat awal yang silih berhadapan di pihak yang bertentangan di Piala Dunia FIFA, dengan Jerman yang dipandu Jerome menang 1- 0 atas Ghana yang dipandu Kevin- Prince( kampung taman bapak mereka) di Afrika Selatan. Hebatnya, mereka berjumpa lagi 4 tahun setelah itu di Brasil, dengan hasil seri 2- 2, namun Jerome serta Jerman sukses mengangkut trofi.
3) Halil serta Hamit Altintop
Pemegang gelar ganda Bundesliga– bila memanglah terdapat penghargaan semacam itu– diberikan kepada kerabat Altintop kelahiran Gelsenkirchen atas total 543 penampilan mereka di liga utama Jerman. Halil yang sedikit lebih tua mencatatkan 351 pertandingan sepanjang bersama Kaiserslautern, Schalke, Frankfurt, serta Augsburg, dengan mencetak 67 berhasil. Hamit tampak 192 kali( 15 berhasil) bersama Schalke, Bayern, serta Darmstadt, namun bisa jadi menang dalam perihal trofi.
Sehabis keduanya menembus regu lokal Wattenscheid pada dini tahun 2000- an serta sehabis menghabiskan 3 tahun bersama di divisi ketiga, Hamit pindah ke Schalke pada tahun 2003 saat sebelum direkrut Bayern pada tahun 2007, di mana dia memenangkan Bundesliga serta Piala DFB 2 kali serta bermain di final Liga Champions 2010. Dia mencapai trofi lebih lanjut di Real Madrid serta Galatasaray.
Pemain depan Halil bergabung dengan kerabat kembarnya yang berposisi selaku gelandang di Schalke pada tahun 2006. Semenjak bergabung bersama pada tahun 2000, mereka sudah bermain bersama sebanyak 135 kali di Wattenscheid, Schalke, dan buat regu U21 serta senior Turki. Walaupun lahir di Jerman, keduanya memilah buat mewakili tanah kelahiran orang tua mereka di tingkatan internasional.
Hamit, yang saat ini bekerja buat FA Turki, unggul dalam pertemuan langsung dengan 7 kemenangan dari 12 pertandingan, sedangkan Halil– yang dikala ini berprofesi selaku direktur berolahraga perguruan Bayern– mencapai 3 kemenangan, tercantum pertemuan terakhir dikala Augsburg mengalahkan Darmstadt pada 2016/ 17. Seluruh kecuali satu dari pertandingan tersebut terjalin dikala bersama regu Jerman. Mereka pula bermain imbang 0- 0 pada 2012/ 13 kala Tranzonspor asuhan Halil menahan Galatasaray asuhan Hamit di liga Turki.
4) Lars serta Sven Bender
Pendamping Benders ini tentu hendak jadi kerabat kembar terbaik Bundesliga bila tidak luka, sehabis mencatatkan 521 penampilan. Mereka pula ialah kerabat kembar ke- 14 serta terakhir yang memperoleh caps buat Jerman, namun cuma kerabat kembar kedua sehabis Erwin serta Helmut Kremers. Lars serta Sven pula menemukan kehormatan selaku salah satunya pemenang bersama penghargaan Pemain Emas di Piala Eropa U19, yang diraih pada edisi perebutan gelar tahun 2008.
Lahir di kota Bavaria Rosenheim pada bertepatan pada 27 April 1989, mereka tidak terpisahkan dalam perihal sepak bola, bermain bersama di Brannenburg, Unterhaching, serta setelah itu di 1860 Munich, tempat mereka menapaki jenjang karier senior. Baru pada tahun 2009 mereka kesimpulannya berpisah, Lars pindah ke Bayer Leverkusen serta Sven pindah ke Borussia Dortmund. Lars yang lebih tua menghabiskan sisa karier profesionalnya di BayArena, mencatat 256 penampilan di Bundesliga.
Sedangkan itu, Sven merupakan bagian dari regu Dortmund asuhan Jürgen Klopp yang memenangkan Bundesliga pada tahun 2011 serta 2 kali lipat pada tahun 2012. Ia mengangkut Piala DFB lagi pada tahun 2017, pula memenangkan 3 dari 6 pertemuan persaudaraan, saat sebelum bersatu kembali dengan Lars di Leverkusen pada tahun 2017. Luka yang disebutkan di atas berarti mereka sesungguhnya cuma memainkan 57 pertandingan Bundesliga bersama( seluruhnya dengan Leverkusen) sepanjang 4 tahun. Pendamping itu mengumumkan bersama kalau mereka hendak pensiun dari sepak bola handal pada akhir 2021/ 22. Aksi terakhir mereka di lapangan Bundesliga merupakan memandang Sven, yang lebih dahulu mencetak penalti hiburan di sisa klub Dortmund, digantikan pada saat- saat terakhir oleh Lars.
5) Niko serta Robert Kovac
Memenangkan pertarungan antarsaudara kelahiran Berlin serta masuk dalam 10 besar buat penampilan gabungan selaku kerabat kandung dengan 488 penampilan, Niko serta Robert bersama menikmati karier bermain yang gemilang. Niko yang lebih tua sempat bermain di Hertha, Leverkusen, Hamburg, serta Bayern buat mengumpulkan 241 pertandingan Bundesliga, pula tampak di 4 turnamen besar buat Kroasia serta jadi kapten negaranya.
3 tahun lebih muda darinya, Robert mengambil alih Niko selaku kapten Kroasia serta mengakhiri kariernya dengan lebih banyak penampilan di Bundesliga( 247) sehabis bermain buat Nuremberg, Leverkusen, Bayern, serta Dortmund, ditambah bermain di luar negara bersama Juventus serta Dinamo Zagreb. Tercantum pertandingan internasional, mereka bermain bersama sebanyak 151 kali( 65 di Bundesliga buat Leverkusen serta Bayern), serta memenangkan gelar ganda dalam negeri 2002/ 03 serta Piala Interkontinental 2001 selaku rekan setim di Munich. Mereka cuma jadi lawan sebanyak 5 kali di Bundesliga.
Sebagian kerabat merasa muak sebab wajib senantiasa bersama, namun tidak dengan keluarga Kovac. Sehabis pensiun, Niko jadi pelatih di Salzburg serta pada tahun 2013 jadi pelatih timnas Kroasia U21, di mana dia mendatangkan Robert selaku asistennya. Semenjak dikala itu, keduanya bekerja sama di regu nasional senior, Frankfurt, Bayern, Monaco, serta dikala ini Wolfsburg.-Kampusbola.id