Xabi Alonso Bakal Bongkar Total Skuad Real Madrid Versi Ancelotti – Real Madrid mengawali masa baru dengan berpisah dari Carlo Ancelotti, yang hendak mengambil alih Timnas Brasil.

Madrid malah merambah masa transisi dalam kondisi yang jauh dari ideal—terpeleset dari papan atas serta menuntaskan masa tanpa gelar.

Buat membenahi kekacauan ini, klub menunjuk Xabi Alonso, arsitek kejutan dari Bayer Leverkusen, yang hendak formal berprofesi mulai Juni.

Xabi Alonso Bukan Semata- mata Mantan Bintang

idak cuma kehabisan gelar, Madrid nampak kehabisan wujud serta penyeimbang. Di tengah kemewahan skuad bertabur bintang, kekosongan dalam struktur game jadi sangat nampak. Di sinilah Alonso, yang diketahui dengan uraian taktik tajam, diharapkan jadi pembeda.

Selaku mantan gelandang Real Madrid, Alonso menguasai DNA klub, dia selaku pelatih muda brilian yang mengganti Bayer Leverkusen dari kandidat degradasi jadi juara Bundesliga tanpa terkalahkan.

Madrid merupakan klub dengan tekanan luar biasa—ego besar, ekspektasi besar, serta sorotan media tidak sempat menyudahi. Ancelotti sukses mengatur itu seluruh dengan ketenangannya. Alonso hendak diuji apakah dapat melaksanakan perihal seragam, sekalian berikan bukti diri bermain yang lebih tajam.

Perombakan Besar di Skuad Los Blancos

Kala Alonso mengetuai Real Madrid buat awal kalinya dalam ajang Piala Dunia Antarklub, wajah ruang ubah bisa jadi telah berganti ekstrem.

Nasib seragam pula menanti Lucas Vásquez. Klub saat ini mengevaluasi siapa saja yang masih diperlukan serta siapa yang wajib dilepas.

Di sisi rekrutan, Real dilaporkan nyaris memperolehÁlvaro Carreras dari Benfica. Sempat menimba ilmu di perguruan Madrid, dia kembali ke kota Spanyol.

Dean Huijsen, bek muda kepunyaan Bournemouth, pula dikabarkan telah terus menjadi dekat dengan Madrid sehabis klausul pelepasan€59 juta- nya diaktifkan.

Gimana Alonso menggunakan Alexander- Arnold hendak jadi atensi utama. Bila senantiasa mengenakan formasi 3- 4- 3 semacam di Leverkusen, bukan tidak bisa jadi bintang Liverpool itu ditempatkan selaku gelandang kanan ataupun apalagi gelandang tengah, mengingat visi bermain serta akurasi umpannya. Kehadirannya dapat jadi kunci transformasi strategi Madrid.

Mbappé Masih Jadi Kartu As Utama

Di lini depan, Kylian Mbappé senantiasa jadi andalan. Walaupun penampilannya dikritik sebab dikira mengusik harmoni regu, statistiknya tidak dapat diabaikan: 28 berhasil di masa pertamanya serta nyaris tentu mencapai gelar Pichichi selaku top skor La Liga.

Tantangan terbanyak untuk Alonso merupakan membenarkan kalau kedatangan Mbappé serta para bintang yang lain dapat berpadu, bukan silih mengusik.

Dengan keadaan skuad yang masih belum sempurna, Alonso bisa jadi tidak hendak langsung bawa Madrid kembali ke puncak.

Tetapi, yang tentu, Madrid hendak tampak dengan wajah baru, sepak bola yang lebih terencana, serta visi game yang lebih jelas di dasar asuhannya.

By user2

Related Post