Tiru Cara Indonesia, Malaysia Malah Dicampakan – PSSI banyak memberikan inspirasi pada negara Asia Tenggara untuk meniru langkah Timnas Indonesia. Paling utama di bidang pencarian pemain generasi di Eropa. Kabarnya, dari Vietnam sampai Filipina, saat ini lagi mengendalikan siasat buat mencari pemain generasi baru.
Tetapi, Malaysia dinilai jadi yang sangat ngebet merealisasikannya. Rumornya, Malaysia telah tidak tabah buat mengejar ketertinggalan dari Indonesia. Lucunya, alih- alih menemukan respons positif, Malaysia malah dicampakan oleh pemain- pemain keturunannya.
Naturalisasi Bukan Perihal Baru Untuk Malaysia
Bila memandang sejarahnya, sesungguhnya strategi menaturalisasi pemain bukan sesuatu perihal yang baru untuk persepakbolaan Malaysia. saat sebelum Indonesia gencar melaksanakannya dalam 2 hingga 3 tahun terakhir, Malaysia telah dahulu merekrut belasan pemain naturalisasi.
Tetapi, sistem yang digunakan masih ngasal. Tetapi, menaturalisasi pemain- pemain yang berkarir di Liga Malaysia, sebab tidak ingin menaikkan bayaran ekspedisi buat blusukan ke Eropa.
Kita dapat memandang hasilnya di gelaran Piala Asia 2023 kemarin. Dibanding dengan negara- negara lain yang pula mengandalkan pemain naturalisasi berbagai Palestina, Irak, Lebanon, serta Cina, Harimau Malaya jadi regu dengan pemain naturalisasi paling banyak.
Semenjak kurang lebih 7 tahun yang kemudian, Malaysia telah menyadari kalau naturalisasi merupakan salah satu upaya praktis buat tingkatkan mutu regu nasional. Mereka juga kesimpulannya mulai menyeleksi pemain- pemain yang layak buat masuk timnas. Mayoritas terdapat yang berdarah Inggris, Spanyol, sampai Belgia
Tetapi, upaya itu belum membuahkan hasil. Semenjak mencapai gelar Piala AFF pada tahun 2010, Harimau Malaya tidak kunjung mencapai prestasi yang mencolok. Tren negatif ini terus bersinambung di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 kemarin. Mereka kandas lolos ke putaran ketiga serta para fans juga mulai cuap- cuap.
Meniru Indonesia
Kegagalan membuat Malaysia mencoba apa yang dilakukan Indonesia. bingung apa yang dilakukan Indonesia sehingga dapat lolos ke putaran ketiga Piala Dunia 2026 dan otomatis ke Piala Asia 2027. Nyatanya bila dilihat- lihat triknya kurang lebih sama. Tetapi, sistemnya saja yang beda.
Bila Malaysia nyari gampangnya doang dengan membagikan status masyarakat negeri Malaysia kepada pemain asing yang berkarir di Liga Malaysia, hingga Indonesia sebaliknya. Metode itu telah dikira kuno oleh Erick Thohir.
Sehabis penilaian besar- besaran pasca kandas total di Piala Asia serta Kualifikasi Piala Dunia, Federasi Sepakbola Malaysia juga memutuskan buat mengadopsi metode Indonesia. Tetapi, bukannya disambut baik, Malaysia malah menemukan sebagian respons kurang menggunakan dari pemain diaspora serta media lokal.
Naim Garcia
Malaysia sebenarnya juga memiliki banyak pemain generasi. pemain yang diminati oleh Malasya yaitu Naim Garcia. Dari nama saja telah keliatan ya. Mengutip dari Makan Bola, Naim ini mempunyai darah Malaysia dari neneknya yang dikabarkan orang Sabah.
Komunikasi dini juga kabarnya telah dicoba oleh pihak federasi sepakbola Malaysia, belum ada kabar dari naim tentang ketertarikan Timnas Malaysia . Sementara itu bila Malaysia dapat melobi pemain yang satu ini, cukup sih.
Ethan Wheatley
Pemain berikutnya yang sempat dihubungkan dengan Malaysia merupakan wonderkid Manchester United, Ethan Wheatley. Pemain yang memiliki 3 caps di skuad senior Manchester United itu pernah dikabarkan mempunyai generasi Malaysia dari si nenek. Kabar ini diungkapkan oleh akun X bernama@frfuturetalents. Tetapi, Malaysia langsung mencari ketahui kebenaran dari kabar itu.
Pemain kelahiran Inggris itu juga membantah berita tersebut. Dalam artikel akun theunited. Dia apalagi memohon media- media Malaysia buat menyudahi memberitakannya.
Ferdy Druijf
Penyerang Rapid Vienna, Ferdy Druijf pula diisukan sudah dihubungi oleh federasi sepakbola Malaysia. Nah, yang kali ini kelihatannya lebih meyakinkan. Sebab yang mengabarkan merupakan Makan Bola. Mereka mengantarkan kalau Ferdy Druijf mempunyai garis generasi Malaysia dari leluhurnya.
Nama Ferdy Druijf juga turut viral di Indonesia. Sebab kala Malaysia melaksanakan pergerakan buat membujuknya, Ferdy lagi berstatus pemain FC Zwolle masa kemudian. Itu maksudnya, Ferdy satu regu dengan pemain generasi Indonesia yang lain, Eliano Reijnders yang pula adik kandung dari bintang AC Milan, Tijjani Reinders.
Tetapi, sehabis timbulnya ketertarikan Malaysia sebagian bulan kemudian, tidak terdapat pertumbuhan lagi. Beritanya menguap begitu saja. Tidak terdapat kontak lebih lanjut dengan Ferdy. Belum terdapat berita pula apakah Ferdy telah mengurus berkas- berkas ataupun belum. Rumornya, Ferdy tidak percaya buat bergabung dengan Timnas Malaysia sebab tidak hendak tampak di Piala Dunia 2026.
Josh Brownhill
Tidak ingin kalah dengan Indonesia, Malaysia pula dikabarkan mempunyai pemain generasi yang berkarir di sepakbola Inggris. Pemain itu merupakan Josh Brownhill. Kabar ini apalagi telah dikonfirmasi oleh web Transfermarkt. Di sana dipaparkan kalau pemain yang saat ini menguatkan Burnley tersebut dinyatakan layak buat menguatkan Timnas Malaysia sebab memiliki darah Malaysia dari ibunya.
Brownhill tercatat selaku pemain yang lahir serta berkembang di Inggris. Tetapi sama sekali belum sempat membela Timnas Inggris. Hingga dari itu peluang Malaysia buat menggaetnya masih terbuka lebar. Tetapi, itu pula jika si pemain bersedia buat membela Timnas Malaysia.
Perlu keahlian perundingan yang luar biasa buat menggaet pemain Grade A kayaknya. Tetapi, sepanjang ini Brownhill belum ingin terburu- buru merespons isu ini. Apalagi, pemain berumur 28 tahun itu nyatanya tidak begitu hirau dengan pemberitaan ini.
Permasalahan Mohamadou Sumareh
Tidak hanya nama- nama di atas, sesungguhnya Malaysia masih memiliki banyak pemain diaspora yang lain. Tetapi, Malaysia pula wajib belajar dari kesalahan. Tidak seluruh pemain naturalisasi dapat serta ingin bermain secara tidak berubah- ubah di regu nasional Malaysia. Sebab pemain naturalisasi Malaysia dari Gambia, ialah Mohamadou Sumareh sempat menolak panggilan buat masuk skuad Piala AFF 2020.
Walaupun telah terdapat alibi yang masuk ide, Sumareh senantiasa jadi sasaran kemarahan publik sepak bola Malaysia. Dia dikira tidak handal serta dapat jadi cuma mengarang cerita saja masalah keluarganya. Hingga dari itu, proyek naturalisasi di Malaysia pernah dikecam oleh publik Malaysia.
Hanya Hoax?
Tetapi, memandang kesuksesan Indonesia, Malaysia nyatanya senantiasa melanjutkan program naturalisasi. Tetapi, belum pula diawali, respon telah bermacam- macam. Salah satu yang menarik merupakan respons dari media lokal.
Hamidin pula mengaku pernah menemui Kim Pan- gon sebagian minggu saat sebelum si pelatih memutuskan buat resign. Dalam pertemuannya, Hamidin bertanya apakah telah terdapat nama- nama yang hendak dinaturalisasi? Jawabannya belum. Kim apalagi belum melaksanakan pemantauan apa juga terhadap pemain diaspora. Waduh! Hasrat tidak sih ngejar ketertinggalan dari Indonesia?