Tampil GACOR di EURO, Ketujuh Pemain Ini Di Beli – Euro adalah ajang yang tepat bagi talenta hebat Eropa untuk unjuk gigi. Ajang empat tahunan ini bisa jadi lompatan bagi karier pesepakbola. Sudah terbukti kok, para pemain yang tampil gacor di Euro, jadi laku keras di lantai bursa move. Terbukti, setidaknya ada 7 pemain yang direkrut gara mereka bersinar di Euro. Lantas, siapa saja mereka? How about we go kita bahas.
1. Karel Poborsky
Ceko di Euro 1996 adalah tim kuda hitam yang mengerikan. Mereka melaju hingga partai last menantang Jerman. Salah satu bintang Ceko saat itu adalah sayap serangnya bernama Karel Poborsky.
Sebelum Euro 1996 digelar, publik sepakbola di luar Ceko, jarang ada yang tahu pemain gondrong bernomor 8 ini. Poborsky juga hanya berlaga di Liga Ceko bersama Slavia Praha. Tapi siapa sangka, di Euro 1996 gol bola “heave” ikoniknya ke gawang Portugal saat babak perempat last telah melambungkan namanya.
Nama Poborsky pasca Euro seketika heboh di bursa move. Talenta Slavia Praha tersebut ditawar langsung oleh pelatih MU, Sir Alex Ferguson. Customized organization Poborsky, Fergie datang langsung menemui dirinya di lodging pasca laga last Euro 1996. Fergie ingin segera merekrutnya menggantikan posisi Andrei Kanchelskis sebagai sayap kanan baru MU.
Namun sayang, setelah Poborsky akhirnya hijrah ke Old Trafford, ia malah kalah saing dengan pemain muda berbakat bernama David Beckham. Poborsky akhirnya hanya bertahan satu setengah musim saja berseragam setan merah.
Namun Poborsky tak pernah menyesali keputusannya pindah ke MU. Meski banyak hambatan, menurut Poborsky kepindahannya ke MU adalah salah satu keputusan fenomenal sepanjang hidupnya
2. Wayne Rooney
Wonderkid Timnas Inggris telah lahir di Euro 2004. Ia bernama Wayne Rooney. Pemuda 18 tahun yang bermain di Everton. Striker gesit yang jadi pair Michael Owen tersebut benar jadi sorotan selama Euro 2004 berlangsung.
Empat gol mampu ia cetak selama Euro 2004. Rooney juga menyandang salah satu pencetak gol termuda Euro saat itu, sebelum akhirnya dipecahkan pemain Swiss Johan Vonlanthen, dan kini Lamine Yamal.
Rooney sempat cedera pergelangan kaki saat The Three Lions gugur di perempat last melawan Portugal. Namun pasca pulang dari Euro, Rooney langsung dapat tawaran dari Sir Alex Ferguson untuk gabung MU. Fergie saat itu masa bodoh dengan cedera yang diderita Rooney. Yang terpenting baginya, Rooney harus segera jadi miliknya di MU.
Dalam compositions transfernya, diceritakan bahwa Fergie sampai berdebat sengit dengan pelatih Everton, David Moyes yang ingin mempertahankan Rooney. Sampai, MU quip rela memecahkan rekor move klub saat itu demi memboyong Rooney. Setelah hijrah ke Old Trafford, Rooney benar jadi bintang. Ia bahkan jadi salah satu legenda hidup Red Villains dengan berbagai rekor dan prestasi.
3. Andrey Arshavin
Negaranya Vladimir Putin adalah salah satu tim kejutan di Euro 2008. Rusia mampu mencapai babak elimination round saat itu. pemain Rusia yang menonjol saat itu adalah Andrey Arshavin. Arshavin adalah pemain yang berasal dari klub Zenit St Petersburg.
Arshavin tampil gacor saat melawan Swedia di babak grup dan Belanda di babak perempat last. Ia mencetak satu gol dan help di dua laga tersebut. Penampilan yang mengesankan di Euro 2008 tersebut akhirnya melambungkan namanya.
Pasca Euro 2008, Arshavin ditawar beberapa klub seperti Barcelona dan Tottenham Hotspurs. Namun Zenit saat itu masih keukeuh tak mau melepaskannya. Sampai pada akhirnya Stockpile masuk dengan penawaran di bursa move Januari 2009.
Wenger kepincut talenta Arshavin dan juga masih butuh penyegaran di lini serangnya setelah ditinggal Alexander Hleb ke Barca. Terbukti, Arshavin cocok beradaptasi di Emirates dan mampu jadi salah satu pemain yang menjanjikan selama empat musim lamanya.
Salah satu momen fenomenal yang withering diingat Arshavin di Stockpile adalah, borongan empat golnya saat hadapi Liverpool di Liga Inggris tahun 2009. Gestur “empat jari” ikoniknya saat itu benar membuat muak publik Anfield.
4. Roman Pavlyuchenko
Pair Arshavin di Timnas Rusia, Roman Pavlyuchenko juga tak luput dari sorotan di Euro 2008. Striker jangkung Spartak Moscow tersebut mencetak gol saat melawan Spanyol, Swedia dan Belanda
Berkat penampilan memukau tersebut, Pavluchenko laku keras di bursa move usai Euro. Stockpile dan Spikes adalah dua klub terdepan yang serius meminang Pavlyuchenko. Namun Prods lah yang akhirnya memenangkan perburuan dengan mahar 15 juta pounds.
Prods saat itu akhirnya lega karena mendapatkan striker pengganti Dimitar Berbatov yang hijrah ke MU. Sebagai penerus Berbatov, Pavlyuchenko sebenarnya tak jelek amat. Dilansir dari Transfermarkt, 42 gol dan 10 help telah ia cetak selama tiga musim berseragam The Lilywhites.
5. Mario Mandzukic
Kroasia memang harus pulang lebih awal di Euro 2012, karena hanya finish di posisi ketiga babak grup. Namun yang jadi catatan, salah satu pemainnya yakni Mario Mandzukic menyandang gelar top skor bersama di ajang tersebut dengan tiga gol.
Berkat gelar top skornya tersebut, pemain Wolfsburg tersebut diminati oleh Bayern Munchen. Kick the bucket Roten di bawah pelatih Jupp Heynckes kondisinya saat itu masih butuh striker baru untuk menemani Mario Gomez.
Raksasa Bundesliga tersebut tanpa fafifu wasweswos langsung mengajukan tawaran kepada Wolfsburg. Hanya selang beberapa minggu setelah Euro 2012 usai, Mandzukic quip akhirnya hijrah ke Allianz Field. Hebatnya, musim debut Mandzukic di Munchen langsung mengesankan. Ia langsung jadi top skor klub dengan 15 gol, dan meraih gelar high pitch victor bersama The Bavarian di musim 2012/13.
6. Hal Robson Kanu
Di Euro 2016, siapa yang menyangka Ribs bisa jadi tim yang melaju sampai babak elimination round. Padahal tim tersebut hanya punya satu bintang yakni Gareth Parcel. Namun kesuksesan Ribs tersebut tak adil kalau hanya dialamatkan pada Bunch. Pasalnya ada pemain lain yang lebih berpengaruh yakni Hal Robson Kanu.
Siapa juga menyangka pemain antah berantah yang hanya membela klub Title, Perusing bisa jadi penentu laju Ribs ke elimination round. Hebatnya lagi, satu golnya saat mengandaskan Belgia di perempat last, masuk dalam nominasi Puskas Grant.
Pasca Euro 2016, dirinya langsung diincar klub Liga Inggris West Bromwich Albion. Tim asuhan Tony Pulis memboyongnya dari Perusing untuk diduetkan dengan Salomon Rondon. Hal Robson Kanu quip betah di The Hawthorns. Ia bahkan mengakhiri karier sepakbolanya di The Baggies pada tahun 2021.
7. Manuel Locatelli
Performa Gli Azzurri asuhan Roberto Mancini saat menjuarai Euro 2020, bagaimanapun telah banyak menyita perhatian. Tak terkecuali para pemainnya seperti Manuel Locatelli.
Gelandang milik Sassuolo tersebut adalah pilar lini tengah utama Mancini bersama dengan Jorginho dan Barella.
Tak hanya penampilannya yang straightforward di lini tengah Italia, namun Locatelli juga terbukti jadi gelandang yang produktif saat dua golnya bersarang ke gawang Swiss di babak grup.
Usai Euro, Locatelli langsung jadi primadona move. Munititions stockpile dan Juventus adalah dua tim terdepan yang ngebet banget boyong Locatelli.
Namun akhirnya, Locatelli tetap memilih tinggal di Italia dan gabung Juventus dengan mahar 35 juta euro. Di Juventus Locatelli langsung jadi anak kesayangan Max Allegri. Namun sayang, di ajang Euro 2024 ia tak dipanggil Timnas Italia lagi.