Sydney van Hooijdonk Solusi Lini Serang Timnas Indonesia – Hampir semua pemain generasi Indonesia Belanda yang direkrut Timnas Indonesia, cuma segelintir yang berposisi sebagai pemain depan. Apalagi, hingga narasi ini ditulis, PSSI sama sekali belum memperoleh striker bertipikal no“ 9”. Itu menunjukkan betapa sulitnya mencari penyerang Grade A generasi Indonesia di luar situ.
Tetapi, di tengah kebuntuan itu timbul satu nama yang lumayan menarik atensi publik Indonesia. Baru- baru ini, nama penyerang Bologna, Sydney van Hooijdonk diisukan dapat bergabung dengan Indonesia. Tetapi, berita ini masih simpang siur. Paling utama soal garis keturunannya.
Indonesia begitu kesusahan buat memperoleh seseorang striker yang bermutu. Terdapat sebagian aspek yang dapat mendasari kasus ini. Bila dari dalam negara, kita bermasalah dengan sedikitnya opsi yang terdapat. Klub- klub Indonesia kurang yakin sama striker lokal.
Bawah permasalahan ini yang membuat PSSI kesimpulannya blusukan di Belanda buat mencari penyerang generasi. Tetapi, hasilnya sama saja. Mereka begitu kesusahan menciptakan striker yang layak buat dinaturalisasi. Sehabis ditelaah lebih lanjut, itu sebab Belanda memanglah tidak memilikinya.
Memandang peluangnya lumayan kecil bila bersaing dengan Timnas Pusat, PSSI mengutus orang- orang kepercayaannya buat sedikit merendahkan standarnya serta blusukan lebih lebih jauh lagi. Ilham ini juga menimbulkan satu nama yang berkarier di Serie A. Sydney Van Hooijdonk yang saat ini pemain Bologna.
Namanya langsung jadi sorotan usai pendapat dari Hamdan Hamedan viral di media sosial. Dikutip Suara, Hamdan berdialog tentang kemajuan PSSI dalam mencari penyerang generasi di Eropa di kegiatan Dialog Turun Minum PSSI. Dirinya menyebut terdapat pemain Grade A yang sangat berminat buat membela Timnas Indonesia. Apalagi, ia mengantongi fakta berbentuk pesan pendek di handphone- nya.
Sesungguhnya, dari statment Hamdan, kita tidak dapat ketahui siapa pemainnya. Sebab dalam kegiatan dialog tersebut, Hamdan tidak membuktikan gambar ataupun identitas apa juga buat menggambarkan pemain yang diartikan. Dari sana timbul opini- opini serta spekulasi liar di media sosial. Sebagian nama juga mulai berhubungan. Salah satunya merupakan Sydney Van Hooijdonk.
Tetapi, apakah darah Indonesia betul- betul mengalir pada dirinya? Soal ini masih jadi perdebatan sampai saat ini. Kenapa begitu? Sebab kabar yang tersebar simpang siur. Terdapat yang berkata kalau Sydney menemukan darah Indonesia dari bapaknya. Tetapi, terdapat pula yang menuliskan kalau penyerang Bologna itu sama sekali tidak terdapat kaitannya dengan Indonesia.
Sebagian media di Indonesia menyebut bapak Sydney Van Hooijdonk, ialah Pierre van Hooijdonk tidak hanya mempunyai darah Maroko, pula generasi Indonesia, tepatnya Maluku. Pierre yang pula mantan pesepakbola itu menemukan darah Indonesia dari kakeknya. Itu tandanya garis generasi Sydney lumayan jauh. Sebab dari buyut.
Tetapi, di sisi lain banyak yang menyangkal soal kabar itu. Salah satunya akun X bernama FT Scouting. Media yang biasa menguak pemain- pemain generasi itu menyebut kalau Pierre cuma mempunyai darah Maroko serta Belanda. Hingga dari itu, status generasi Sydney masih diragukan. Paling tidak kita wajib menunggu PSSI membagikan klarifikasi, sebab Sydney tidak berdialog apapun soal kabar generasi ini.
Terlepas dari itu Sydney Van Hooijdonk ialah penyerang potensial di Eropa. Memulai karir bersama NAC Breda, Sydney tumbuh lumayan pesat. Di tahun 2018, dirinya apalagi telah melaksanakan debut di skuad utama. Sementara itu umurnya baru 18 tahun.
Sepanjang 3 masa membela Breda, Sydney mengantongi 70 penampilan serta sukses mencetak 23 berhasil di seluruh kompetisi. Walaupun bukan statistik yang spektakuler, bakat Sydney telah menarik atensi oleh klub- klub Eropa.
Sydney juga kesimpulannya mengambil peluang itu dengan Bologna di tahun 2021, dengan kontrak selama 4 tahun. Tetapi, apakah kiprahnya di Serie A mentereng? Tidak pula. Sebab Sydney sebagian kali menemui masa susah.
Striker berumur 24 tahun itu tidak langsung menempati posisi penyerang utama di skuad Bologna. Sebab sehabis Sydney melakoni 4 pertandingan di Serie A, Rossoblu malah mengirimnya ke Belanda pada Januari 2022. Kala itu, Heerenveen diseleksi Bologna buat jadi penampungan sedangkan untuk Sydney.
Bisa jadi nampak nelangsa ya, sebab dibuang begitu saja. Tetapi, realitasnya tidak semacam itu. Heerenveen jadi tempat belajar yang pas untuk anak dari Pierre Van Hooijdonk itu. Di paruh kedua masa 2021/ 22, Sydney mencatatkan 6 berhasil dari 13 pertandingan. Itu merupakan dini yang bagus.
Pembuktian sebetulnya di masa 2022/ 23. Sydney berkontribusi dalam 20 berhasil yang dicetak oleh Heerenveen. Rinciannya, Sydney mencetak 19 berhasil serta satu assist masa tersebut. Penampilan impresif ini juga jadi bawah Bologna buat memulangkan Sydney di masa panas 2023.
Tetapi, kala kembali ke Bologna, Sydney malah kesusahan lagi. Dari 9 penampilan di Serie A masa 2023/ 24, Sydney tidak sempat sekalipun menyarangkan bola ke gawang lawan. ini membuat manajemen meragukan kapasitasnya. Walhasil.
Dari performa, sesungguhnya Sydney tidak begitu memesona. Tetapi PSSI memandang Sydney Van Hooijdonk bukan selaku pemain kandas ataupun pemain yang terbuang dari Timnas Belanda. Walaupun dibuang sana- sini, Sydney tercatat sempat dilatih oleh nama- nama besar.
Dikala dipulangkan dari Heerenveen tahun 2023 misalnya. Sydney merasakan dilatih oleh legenda Timnas Italia, Thiago Motta, salah satu pelatih muda yang menarik atensi banyak orang serta saat ini melatih Juventus. Tidak cuma itu, dikala awal kali mendarat di Bologna, Sydney pula sempat menemukan ilmu berharga dari pelatih kawakan, Sinisa Mihajlovic.
Almarhum tercatat memiliki segudang pengalaman di sepakbola Italia. Sebaliknya dikala masih bermain, Sinisa merupakan legenda untuk Lazio.
Sydney bukan penyerang yang egois. dia dikenal sebagai penyerang yang membangun kombinasi dengan pemain sayap atau gelandang serang. Banyak menguasai bola bukan gaya bermainnya. Tapi sekalinya memegang bola, bek lawan harus waspada. Peluang sekecil apa quip yang didapat Sydney bisa membahayakan pertahanan lawan.
Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk itu.