Semifinal Copa del Rey, Asencio dan Vinicius Jadi Korban Rasis! – Real Madrid berhasil mencapai kemenangan 1- 0 atas Real Sociedad dalam leg awal semifinal Copa del Rey pada Rabu malam. Berhasil tunggal dalam laga ini dicetak oleh Endrick, pemain muda Brasil yang digadang- gadang selaku pengganti Kylian Mbappé.
Madrid wajib bermain tanpa Mbappé yang absen sebab baru saja menempuh pembedahan gigi. Penyerang asal Prancis itu lebih dahulu mencetak 6 berhasil dalam 5 pertandingan terakhirnya.
Endrick, yang baru berumur 18 tahun, mencetak berhasil sehabis menerima umpan panjang dari Jude Bellingham dalam skema serbuan balik kilat.
Vinicius Junior Kembali Jadi Korban Rasisme!
Tetapi, kemenangan Real Madrid dibayangi insiden rasisme yang kembali mengenai Vinicius Junior.
Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Reale Arena ini, Vinicius buat awal kalinya menggunakan ban kapten Real Madrid. Tetapi, dia hadapi malam yang susah, di mana dia kandas membagikan akibat besar saat sebelum kesimpulannya ditarik keluar di menit ke- 84.
Diario AS memberi tahu kalau seseorang suporter Real Sociedad melaksanakan gestur monyet yang diperuntukan kepada Vinicius. Ini menaikkan panjang catatan insiden rasisme yang mengenai pemain Brasil tersebut, sehabis lebih dahulu terjalin di stadion- stadion semacam Mestalla serta Son Moix.
Federasi Sepak Bola Spanyol( RFEF) dan La Liga diperkirakan hendak mengambil aksi terhadap insiden ini. Real Sociedad pula mungkin besar hendak melaksanakan investigasi guna mengenali pelakon.
Laga Pernah Dihentikan sebab Chants kepada Raúl Asencio
Bukan cuma Vinicius, bek Madrid Raúl Asencio pula jadi sasaran pelecehan verbal. Sepanjang babak awal, terdengar nyanyian“ Asencio, mati saja” dari tribun pemirsa.
Wasit José María Sánchez Martínez langsung menghentikan pertandingan saat sebelum turun minum sehabis Vinicius memberi tahu peristiwa tersebut. Cocok protokol anti- kebencian di Spanyol, suatu pesan ditampilkan di layar stadion serta diumumkan lewat pengeras suara:
“ Tidak buat nyanyian rasis, xenofobia, ataupun intoleran. Dukung regu dengan menghormati lawan.”
Asencio sendiri tengah mengalami sorotan sebab dugaan keterlibatannya dalam penyebaran video eksplisit yang mengaitkan seseorang anak di dasar usia.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, setelah itu menarik Asencio keluar di babak kedua, menggantikannya dengan Lucas Vázquez.
Pertandingan dihentikan serta protokol dijalankan. Itu keputusan yang pas, ucap Ancelotti dalam konferensi pers pasca pertandingan.
“ Aku menarik keluar Asencio sebab 2 alibi: ia terbawa- bawa oleh suasana ini serta telah menemukan kartu kuning. Aku takut emosinya dapat pengaruhi permainannya.”
Kapten Real Sociedad, Mikel Oyarzabal, pula mengutuk aksi suporter timnya:
“ Kami mengancam hinaan tersebut. Itu bukan metode yang pas buat mengantarkan ketidaksetujuan.”
Pelatih Real Sociedad, Imanol Alguacil, ikut mengancam peristiwa ini:
“ Bila memanglah benar terjadi—karena aku sendiri tidak mendengarnya—saya mengutuknya. Perihal semacam ini tidak sepatutnya terjalin di stadion kami ataupun stadion mana juga.”
Real Madrid saat ini terletak di posisi yang lebih menguntungkan buat melaju ke final Copa del Rey. Tetapi, insiden rasisme yang menodai laga ini kembali menampilkan kalau sepak bola Spanyol masih mempunyai pekerjaan besar dalam memberantas diskriminasi di tribun pemirsa.