Mohamed Salah Kembali Dengan Performa Terbaiknya– Mohamed Salah kembali ke performa terbaiknya, tetapi Arsenal butuh penyerang! Pemenang & pecundang saat The Reds asuhan Arne Slot mengalahkan The Gunners dalam pertandingan pramusim.
Ini adalah cerita tentang dua penyerang depan yang berbeda pada saat Liverpool mengalahkan Arsenal dalam pertandingan persahabatan pramusim yang bergengsi
Terkadang sepak bola itu sederhana. Satu tim berhasil memanfaatkan peluang. Tim lain tidak. Dan itulah yang membedakan Liverpool dan Arsenal saat mereka berhadapan di Lincoln Financial Field di Philadelphia pada Rabu malam.
Dalam Satu tim ini telah memiliki finisher klinis yang bisa dapat memanfaatkan peluang hampir di setiap momen, dan tim lainnya memiliki sekumpulan penyerang yang kurang memadai dan tidak yakin di area-area penting.
Arsenal dibawah asuhan Mikel Arteta telah lama dikritik karena mereka kekurangan penyerang yang memiliki kemampuan yang bagus.
Terkadang, ini seperti jalan keluar dari sepak bola, penyederhanaan berlebihan dari sesuatu yang sangat rumit. Namun dalam kasus ini, jelas, Liverpool yang lebih mematikan mengalahkan The Gunners, 2-1 dalam pertandingan persahabatan pramusim yang menarik.
Arne Slot menurunkan tim yang hampir berkekuatan penuh, mengandalkan Diogo Jota, Mohamed Salah, dan Fabio Carvalho untuk memimpin lini serangnya.
Trio itu memberi dampak, sementara trisula The Gunners yang lebih segar, Gabriel Martinelli, Gabriel Jesus, dan Kai Havertz, tidak tampil maksimal.
Liverpool sudah mencetak gol pada menit-13, kemudian Mo Salah langsung berlari untuk menyambut umpan terobosan dari Harvey Elliott, lalu dia langsung menyelesaikannya di sudut bawah gawang.
Seharusnya Diogo Jota dapat menggandakan skor pada menit 30, akan tetapi tendangannya membentur tiang gawang.
Fabio Carvalho tidak membuat kesalahan seperti itu lima menit kemudian, dengan tendangan voli dari jarak dekat memanfaatkan umpan cerdik Elliott.
Arsenal merespons dengan Kai Havertz yang mencetak gol dari jarak dekat setelah menerima umpan cerdik dari Martin Odegaard.
Mereka memiliki peluang lebih lanjut, tetapi keraguan di sepertiga akhir – dan keputusan yang buruk di dalam kotak penalti – membuat The Gunners menjadi tidak berdaya.
Sampai pertandingan berakhir dengan permainan yang sangat membosankan, karna para manajer memasukkan pemain baru.
Namun, momen-momen pentinglah yang mencerahkan semuanya, Salah dan kawan-kawan memanfaatkan peluang, sementara pemain utama Arsenal goyah.