Kisah Juande Hancur Bersama Tottenham, Melejit Bersama Madrid – Umumnya, tidak terdapat manajer yang dipecat dikala timnya terletak di bawah klasemen Premier League, kemudian malah direkrut oleh klub sebesar Real Madrid. Wujud yang cuma perlu waktu 12 bulan penuh liku di Tottenham Hotspur saat sebelum menukangi raksasa Spanyol.
Trofi, Kekacauan, serta Pemecatan di Spurs
Ramos ditunjuk jadi pelatih Tottenham, serta dalam waktu cuma 4 bulan, dia langsung membagikan trofi perdana klub dalam 9 tahun, sehabis mengalahkan Chelsea 2- 1 melalui perpanjangan waktu.
Kemenangan itu juga terasa manis seba mereka membantai Arsenal 5- 1 di semifinal.
Prestasi itu pernah membawanya pada status kultus di golongan fans Spurs, tetapi performa regu di Premier League tidak sejalan dengan berhasil di ajang piala.
Tottenham cuma sanggup finis di peringkat 11 pada akhir masa 2007/ 08, serta paruh dini masa selanjutnya apalagi lebih kurang baik.
Masa 2008/ 09 diawali dengan sangat mengecewakan. Spurs cuma mengumpulkan 2 poin dari 8 pertandingan awal, membuat mereka terletak di posisi juru kunci liga. Di tengah performa kurang baik tersebut, tata cara pelatihan serta ketertiban ekstrem Ramos juga jadi sorotan.
Dia diketahui dengan kebijakan ketat dalam perihal gizi serta disiplin pemain: melarang garam, saus tomat, apalagi lada di kantin klub. Mantan striker Spurs, Darren Bent, apalagi mengatakan kalau tata cara latihan Ramos sempat membuat seseorang pemain wajib dirawat di rumah sakit dengan infus sebab keletihan.
Chairman Daniel memutuskan memecat Ramos. Spurs yang itu terpuruk di bawah klasemen, lekas menunjuk Harry selaku pengganti.
Kejutan Datang! Real Madrid Tiba Memanggil
Cuma 6 pekan sehabis pemecatan yang memalukan di London Utara, Ramos ditunjuk jadi pelatih Real Madrid pada Desember 2008. Dia mewarisi skuad bertabur bintang semacam Sergio Ramos, Raul, serta Fabio Cannavaro, dengan posisi klub dikala itu di peringkat kelima La Liga.
Ramos sanggup membalikkan kondisi, Madrid mencatatkan 17 kemenangan serta 1 hasil imbang dari 18 pertandingan. Sayangnya, mereka senantiasa kandas merebut gelar sebab Barcelona asuhan Pep Guardiola sangat tangguh serta finis 9 poin di atas Madrid.
Walaupun sukses menyelamatkan masa Madrid secara totalitas, hasil tersebut belum lumayan buat memperpanjang kontraknya yang cuma berlaku sampai akhir masa.
Akhir Karier Ramos serta Jejak Spurs yang Masih Berulang
Sehabis Madrid, Ramos melanjutkan karier kepelatihan di CSKA Moscow, Dnipro Dnipropetrovsk, serta Malaga, saat sebelum pensiun dari dunia manajerial. Dia tidak sempat lagi menanggulangi klub sebesar Madrid ataupun menorehkan prestasi seragam.
Saat ini, dengan Ange Postecoglou tengah mengetuai Spurs ke final Liga Europa mengalami Manchester United, terdapat kemiripan cerita yang tidak dapat dihindari. Sama semacam Ramos serta George Graham( pelatih terakhir yang mencapai trofi saat sebelum Ramos), masa depan Postecoglou pula tidak tentu walaupun dapat jadi bawa kembali gelar.
Apakah sejarah hendak terulang—seorang manajer Spurs dipecat sehabis juara, kemudian malah menanjak ke panggung elite Eropa?