Kim Pan-gon Telan Ludah Sendiri – Kata Konfusius, manusia merupakan makhluk dinamis yang terus hadapi pertumbuhan serta pergantian. Hingga Kim Pan- gon yang dahulu membuang Shin Tae- yong dari Timnas Korea Selatan, tetapi saat ini berputar memujinya mati- matian bukan suatu perihal baru.
Seluruh tahulah, dikala berprofesi wakil presiden di Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan ataupun KFA, Kim Pan- gon sempat membuat Shin Tae- yong kehabisan pekerjaannya. Soal runtutan ceritanya semacam apa serta gimana Pan- gon kesimpulannya mengakui kehebatan Shin Tae- yong, ayo kita mengulasnya
Buat memandang dini mula keterasingan Shin Tae- yong di Timnas Korea Selatan, kita mundur sejenak ke Januari tahun 2018. Tatkala KFA kehadiran orang bernama Kim Pan- gon. Saat sebelum masuk ke KFA, Pan- gon berpengalaman di sepak bola Hongkong.
Laki- laki kelahiran Korea Selatan, tetapi berpaspor Hongkong ini mengawali karier selaku manajer Timnas Hongkong U- 23 tahun 2009. Semenjak itu, dia jadi orang keyakinan Federasi Sepak Bola Hongkong. Tiba ke KFA, Pan- gon langsung menduduki 2 jabatan sekalian: direktur metode serta wakil presiden.
Di waktu yang bertepatan, Son Heung- min serta kolega lagi dilatih oleh Shin Tae- yong. Taeyong fokus mempersiapkan untuk kualifikasi Piala Dunia 2018. Masuk ke KFA, Pangon bilang jika dirinya hendak menunjang regu asuhan Shin Tae- yong demi satu tiket ke Rusia
Di Timnas Korea Selatan, Shin Tae- yong sendiri memiliki tugas yang tidak kalah berat. Dia yang mengambil alih Uli Stielike dibebani regu yang robek di sana- sini. Kinerja kurang baik serta performa yang kurang mengasyikkan membuat beban di kepala Tae- yong kian berat. Untungnya, di tengah kerumitan yang terdapat, Korea Selatan berhasil melangkah ke Piala Dunia 2018.
Tetapi, Korea Selatan mengarah Rusia dengan langkah yang berat. Sebagian pemain terkapar sebab cederanya. Tidak tersedianya sebagian pemain membuat Shin Tae- yong mesti memutar otak di babak penyisihan tim.
Ingin tidak ingin, Shin Tae- yong mesti mengubah- ubah lapisan pemainnya. Serta ini yang membuat kritik tiba semacam air bah. Salah satu yang dikritik merupakan pemakaian Kim Shin- wook selaku striker.
Tae- yong beralasan, penempatan Shin- wook di posisi penyerang tengah cuma buat membingungkan lawan. Sayangnya, yang terjalin, Korea Selatan malah terkapar di laga awal melawan Swedia. Di pertandingan kedua, Tae- yong mengganti taktiknya. Kali ini Shin- wook tidak dipasang.
Tae- yong menduetkan Son serta Lee Jae- sung di lini depan dalam formasi 4- 4- 2. Hasilnya, Son mencetak berhasil, tetapi Korea Selatan kalah dari Meksiko. Kritik hingga ujaran kebencian kian bergaung di kuping Shin Tae- yong. Kalah di 2 laga otomatis membuat langkah Korea Selatan terhenti
Hendak namun, Tae- yong tidak menyerah. Dia berjanji membagikan hidangan penutup yang berkesan. Tetapi, apakah sanggup? Lawannya saja Jerman. Bila Shin Tae- yong perlu kemenangan supaya wajahnya yang telah bonyok dapat diselamatkan, Joachim Loew perlu 3 poin supaya Jerman melaju ke babak gugur.
Tae- yong paham, Jerman lawan yang susah. Makanya formasi 4- 4- 2 kembali dipakai. Tetapi, kali ini terdapat sentuhan baru di situ. Bukan Shin- wook ataupun Jae- sung yang jadi tandem Son, melainkan Koo Ja- cheol.
Duet lini tengah pula terdapat pergantian. Di laga kedua, Tae- yong memasang Ju Se- jong serta Ki Sung- yueng, di laga melawan Jerman yang dipasang Jang Hyun- soo serta Jung Woo- young. Mengenali pergantian itu, perasaan pesimistis publik Korsel makin menggema.
Menariknya, yang terjalin malah Jerman yang kesusahan menjebol pertahanan Taeguk Warriors. Di injury time jelang bubar, Korea Selatan malah mencetak 2 berhasil. 2 berhasil itu tidak mempengaruhi apa juga pada Korea Selatan. Tetapi, paling tidak mereka sukses bawa kembali 3 poin.
Mengalahkan regu besar kaliber Jerman merupakan perihal yang luar biasa. Tetapi, tidak untuk Kim Pan- gon. Pemikirannya pada Shin Tae- yong mulai berganti.
Kontrak Ditangguhkan
setelah 2018, kontrak Shin Tae- yong di Korea Selatan berakhir ujung Juli 2018. Bila mau memanfaatkannya lagi, KFA mesti mengajukan penawaran baru. Tetapi, di Piala Dunia 2018 yang dianggap kandas, membuat kontrak Shin Tae- yong ditangguhkan.
Kim Pan gon memperhitungkan, sepanjang Piala Dunia 2018,. Secara taktik, keahlian membalikkan kondisi melalui pergantian pemain.
Untuk Pan gon, dia tidak permasalahan dengan tata cara Shin Tae- yong, Baginya, sepanjang itu didiskusikan dengan staf pelatih yang lain serta pemain, sah- sah saja.
Disisihkan dari Penunjukkan Pelatih Baru
Sebab memiliki gelagat tidak mau melanjutkan kerja sama dengan Shin Tae- yong, KFA membentuk komite spesial buat mencari pelatih baru. Kim Pan- gon yang telah rangkap jabatan ditunjuk selaku ketuanya. Dia jadi Pimpinan Komite Pilih Manajer Regu Nasional.
Pan- gon mengemban tugas mengawasi jalannya pilih. Tidak hanya itu, dia berhak mengevaluasi performa pelatih regu nasional. Dalam proses pencarian pelatih baru, serta ini tidak sering diberitakan, Pan- gon senantiasa memasukkan Shin Tae- yong ke catatan kandidat.
Terdapat sebagian nama yang telah didetetapkan. Jurgen Klinsmann, Claudio Ranieri, Carlos Queiroz, Zlatko Dalic, Vahid Halilhodzic, Paulo Bento, sampai Juan Carlos Osorio masuk kandidat calon pelatih Korea Selatan.
Mengutip dari KBS, terdapat 3 nama, Nah setelash proses evaluasi itu, Shin Tae- yong mempunyai nilai terendah, tetapi tidak dikenal apakah terendah dari 3 kandidat kokoh ataupun totalitas.
Sepanjang proses pencarian pelatih baru, Kim Pan- gon berdialog di konferensi pers kalau Shin Tae- yong memanglah wujud yang diketahui oleh para pemain regu nasional. Tetapi, mengutip Hankookilbo, Kim Pan- gon bilang buat melatih Korea Selatan, wujud yang sering di dengar saja tidak lumayan.
Shin Tae- yong baginya pula sangat menyepelehkan penilaian serta kritik dari luar. Kim Pan- gon pula menyoroti pemilihan pemain dari Tae- yong. Dia menyesalkan mengapa Tae- yong tidak memanggil Kim Min- jae yang kala itu telah menarik atensi di Jeonbuk Hyundai.
Kemenangan melawan Jerman merupakan pencapaian, tetapi meraihnya hanya dengan semangat bukanlah lumayan. Terlebih, bagi Pan- gon, Korea Selatan bersiap dengan proyek 5 hingga 10 tahun ke depan.
“ Walaupun dia( Shin Tae- yong) bekerja keras, tetapi dia tidak memegang seluruh sasaran bawah yang KFA bagikan,” kata Kim Pan- gon dilaporkan Korea Herald, semacam dilansir Okezone.
Sisa pelatih Portugal itu juga bawa Korea Selatan ke fase gugur di Piala Dunia 2022.
Saat ini Malah Memuji
Mengapa dapat begitu? Ceritanya begini. tahun 2020, Tae yong menjadi pelatih Timnas Indonesia. Nah, 2 tahun berselang, usai tidak lagi di KFA, Kim Pan- gon melatih Timnas Malaysia.
Keduanya melatih sesama regu Asia Tenggara yang pula kebetulan rival serta bersama regu gurem. Tetapi, nasib keduanya berbeda.
Nah, di titik itu, Pan- gon yang semula menyepelehkan Shin Tae- yong, menyangka remeh revolusi- revolusi sepak bolanya, saat ini malah berputar memujinya separuh mampus. Saat ini Malah Memuji
Dia kagum pada pencapaian Shin Tae- yong. Tidak cuma semata- mata kagum, memandang prestasi demi prestasi yang diukir STY di Timnas Indonesia, Pan- gon merasa butuh belajar darinya. Walhasil, dia juga meniru langkah- langkah yang dicoba Tae- yong. Tidak cuma masalah revolusi game serta taktik, tetapi pula ihwal pemain generasi.
Sayangnya, keduanya belum sempat ketemu sepanjang melatih 2 negeri yang jadi rival bebuyutan itu. Dorongan supaya Malaysia asuhan Pan- gon menantang Indonesia asuhan Shin Tae- yong juga mengemuka. Hendak namun, belum pula terwujud, Kim Pan- gon malah menanggalkan jabatannya.
Sangat banyak patgulipat serta permasalahan di balik layar FAM disinyalir mendorongnya buat menarik diri selaku pelatih Harimau Malaya. Luncurkan resminya sih, mengatakan kalau Kim Pan- gon mundur sebab alibi individu. Hektometer, beneran alibi individu ataupun kepalang malu sama Shin Tae- yong aja, nih?