Juara Eropa Buat Pertahanan Los Blancos Jadi Komedi! – PSG tampak luar biasa, dikala menghancurkan Real Madrid dengan skor telak 4- 0 dalam semifinal Piala Dunia Antarklub. Kemenangan ini membenarkan Les Parisiens melaju ke final serta hendak mengalami Chelsea pada Pekan malam waktu setempat.

Pasukan Luis Enrique langsung mengatur game semenjak menit awal, mencetak 2 berhasil cuma dalam 9 menit pembuka. Fabian Ruiz membuka keunggulan sehabis Ousmane Dembele mencuri bola dari kesalahan parah Raul Asencio. Cuma 3 menit setelah itu, giliran Antonio Rudiger yang membuat blunder, membagikan ruang untuk Dembele buat mencetak berhasil kedua PSG.

Berhasil ketiga PSG jadi sorotan berkat keelokan proses serbuan mereka. Ruiz mencetak berhasil keduanya sehabis skema serbuan yang apik dari lini balik, sedangkan Ramos menutup acara berhasil melalui penyelesaian klinis. Kekalahan ini menyerupai margin kekalahan terbanyak Real Madrid masa ini.

Real Madrid nampak lesu serta hampir tanpa perlawanan. Kylian Mbappe serta Vinicius Jr yang diharapkan jadi pembeda malah tampak mengecewakan.

Dembele, Wujud Transformatif PSG

Penampilan Ousmane Dembele jadi sorotan utama. Luka yang pernah buatnya absen di dini turnamen tidak buatnya kehabisan tajinya. Tidak cuma itu, pergerakannya yang cair, kerja keras dalam pressing, dan visi bermain yang tajam membuat lini balik Madrid kewalahan.

Dembele pula jadi arsitek berhasil ketiga, mengirim umpan terobosan kepada Achraf Hakimi yang setelah itu berikan assist buat Fabian Ruiz. Dengan performa semacam ini, Dembele layak kembali diperhitungkan dalam pembicaraan Ballon d’ Or.

Pertahanan Madrid: Komedi Tragis di Panggung Dunia

Di atas kertas, duel ini sepatutnya jadi pertarungan 2 regu terbaik dunia. Tetapi yang terjalin di lapangan malah memperlihatkan sisi rentan Madrid, spesialnya di lini pertahanan. Raul Asencio, yang lebih dahulu sudah membagikan penalti serta menemukan kartu merah di laga- laga lebih dahulu, kembali jadi titik lemah.

Berhasil ketiga PSG merupakan fakta kehancuran total sistem pertahanan Madrid. Perputaran bola PSG yang tenang serta terorganisir kesimpulannya memecah formasi lawan.

Kinerja Mbappe serta Vinicius Dikritik

Ketidakmampuan mereka melaksanakan pressing membuat Madrid rentan terhadap gelombang serbuan PSG. Luis Enrique, mantan pelatih Mbappe di PSG, sempat mengeluhkan perihal seragam.

Dikala PSG menunjukkan game kolektif serta keseriusan besar, Madrid malah menampilkan ketimpangan antara lini serbu serta lini pertahanan. Ketidakseimbangan ini jadi salah satu pemicu utama kehancuran mereka.

Modric serta Akhir Masa Madrid

Cedera Modric, Dia cuma duduk di bangku cadangan sepanjang satu jam, saat sebelum dimainkan dikala laga telah tidak lagi kompetitif. Modric, yang hendak pindah ke AC Milan masa depan, layak memperoleh perpisahan yang lebih megah, bukan kekalahan telak di tanah Amerika.

Apakah Chelsea Memiliki Kesempatan di Final?

Secara realistis, PSG jadi kesukaan absolut di final melawan Chelsea. Skuad Maresca memanglah mengalahkan Benfica, Palmeiras, serta Fluminense buat menggapai final, namun PSG menggilas Atletico Madrid, Bayern Munich, serta Real Madrid tanpa kebobolan satu berhasil juga.

Walaupun demikian, sejarah menampilkan Chelsea dapat mengejutkan dalam laga besar. Dengan style bermain kemampuan bola yang lebih normal dibandingkan Madrid, Chelsea bisa jadi bisa mengendalikan tempo pertandingan.

Tetapi, diperlukan performa luar biasa dari bek semacam Trevoh Chalobah serta Tosin Adarabioyo bila Chelsea mau membagikan perlawanan. Secara teknis serta kedalaman skuad, PSG masih jauh di atas.

Agenda Final Piala Dunia Antar Klub 2025

  • PSG vs Chelsea
  • Senin, 14 Juli 2025
  • 02: 00 WIB
  • MetLife Stadium, New Jersey

By user2

Related Post