Final Liga Europa, Tekanan Ganda untuk Amorim dan Postecoglou – Ruben Amorim nampak tidak menikmati seluruhnya kemenangan terakhir timnya. Ia lekas meninggalkan lapangan sehabis peluit panjang berbunyi, menggunakan jaket serta masuk ke lorong stadion.
Perasaan lega yang sepatutnya ia rasakan terisap oleh tekanan menjelang salah satu pertandingan terutama dalam kariernya selaku pelatih sepak bola.
Di sisi lain, ribuan km jauhnya di Arctic Circle di laga semifinal Liga Europa yang lain, pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou menampilkan temperamennya yang diketahui pendek.
Man United serta pemikiran terhadap Liga Europa, ia tidak dapat menyembunyikan emosinya. Ia merasa frustrasi, serta tekanan jelas nampak menumpuk menjelang pertandingan final.
Untuk kedua klub besar yang lagi terpuruk di Liga Inggris ini, laga tersebut jadi tes yang dapat mengganti arah masa depan, baik ke arah yang lebih terang, ataupun mengarah kekacauan baru.
Amorim menyangka tentang duit ataupun meningkatkan trofi ke lemari klub. 2 berkata kalau gelar juara berikan regu perasaan dapat melaksanakan suatu yang hebat, berikan suatu kepada para penggemar, serta mengganti suasana yang suram jadi kepercayaan.
Baginya, memenangkan laga ini bukan cuma tentang lolos ke Liga Champions masa depan, namun tentang mengawali pergantian, serta ini malah berikan tekanan bonus buat mewujudkannya.
Tekanan Tidak Sama, tetapi Beban Serupa
Tottenham tiba ke Bilbao dengan beberapa persoalan besar. Masa depan pelatih, luka pemain berarti, serta catatan panjang tanpa trofi jadi bayang- bayang tertentu. Semenjak terakhir kali menjuarai kompetisi Eropa pada 1984, regu ini terus dibayangi label“ Spursy”—sebuah sindiran soal Kerutinan mereka kandas di dikala krusial.
Ia menjawab dengan tajam isu kalau pemenang Liga Europa tahun ini tidak pantas lolos ke Liga Champions, menyebutnya selaku wacana yang tidak masuk ide.
Ia pula melaporkan kalau penampilan kurang baik di liga tidak terdapat hubungannya dengan pertandingan final nanti. Dalam pemikirannya, Tottenham serta Manchester United bersama pantas terletak di situ.
Arsene pernah melontarkan usulan supaya tiket otomatis ke Liga Champions untuk juara Liga Europa dicabut. Pendapat ini merangsang semangat perlawanan dari kedua kubu, seakan menghasilkan atmosfer“ kita lawan dunia” di antara regu serta suporter.
Manchester United serta Tottenham dikala ini terletak di papan dasar klasemen Liga Inggris, posisi 15 serta 16. pertandingan liga tidak lagi jadi prioritas utama.
Amorim menjawab kekalahan dari Tottenham dengan tenang. Ia melaporkan kalau tiap pertandingan merupakan cerita baru. Walaupun kalah dalam 3 pertemuan terakhir, ia merasa kesempatan buat menang kali ini lebih besar. Ia yakin kalau pertandingan semacam ini hendak dimainkan dengan taruhan total dari kedua regu.
Ia pula meningkatkan kalau posisi dirinya serta Postecoglou mirip. Walaupun situasinya berbeda sebab kontrak serta konteks klub, keduanya lagi berjuang keras buat mempertahankan pengaruhnya di ruang ubah serta keyakinan dari manajemen.