Dari Finalis Liga Champions ke Tim Pesakitan Bundesliga! – Telah 8 putaran Bundesliga lalu semenjak terakhir kali Borussia Dortmund terletak di paruh atas klasemen. Suatu realitas yang mengejutkan bila memandang sumber energi yang mereka miliki.

Sepatutnya, Schwarz- Gelben senantiasa terletak di 4 besar selaku standar minimun. Tetapi, sekali lagi, para penggemar wajib mengalami masa yang membingungkan.

Masa ini sesungguhnya dimulai dengan optimisme sehabis Dortmund secara mengejutkan menggapai final Liga Champions masa kemudian serta mendatangkan beberapa pemain yang nampak menjanjikan.

Mereka merekrut Waldemar Anton serta Serhou Guirassy dari VfB Stuttgart yang finis selaku runner- up Bundesliga masa kemudian, dan menaikkan kecepatan dengan mendatangkan Maxi Beier dari TSG Hoffenheim. Dengan bonus ini, nyatanya BVB—yang finis di peringkat kelima Bundesliga—bersiap kembali ke peta persaingan.

Memanglah, 2 ikon klub, Marco Reus serta Mats Hummels, sudah meninggalkan regu. Tetapi, ini nampak semacam dini masa baru dengan pelatih yang menguasai kultur Dortmund.

Dortmund serta“ Stallgeruch” yang Saat ini Memudar

Di Dortmund, terdapat sebutan“ Stallgeruch”, yang secara harfiah berarti“ aroma kandang”, suatu metafora buat seorang yang betul- betul menguasai klub.

Filosofi ini diharapkan bawa keberuntungan sehabis mantan pemain Dortmund, NuriŞahin, mengambil alih sofa kepelatihan. Terlebih, dia telah menghabiskan paruh kedua masa kemudian selaku asisten Edin Terzić, membagikan keuntungan dalam menguasai regu.

Dari sisi manajemen, Lars Ricken, pahlawan final Liga Champions 1997, naik jadi CEO berolahraga, sedangkan Sebastian Kehl senantiasa selaku direktur berolahraga. Sven Mislintat, pencari bakat kontroversial tetapi brilian, pula kembali bergabung.

Tetapi, realitas mengatakan lain. Hinrunde( paruh awal masa) malah menegaskan ketidakkonsistenan Dortmund: tangguh di kandang, namun rapuh dikala tandang.

Bila di Liga Champions mereka tampak lebih baik, cerita di kompetisi dalam negeri berbeda. Dortmund tersingkir lebih dini di DFB- Pokal pada Oktober sehabis kalah di Wolfsburg, di tengah badai luka yang membuat laga itu nyaris mustahil dimenangkan.

Rentetan Kekalahan yang Mengakhiri Masa NuriŞahin

Tahun baru jadi pukulan telak untukŞahin. Kekalahan melawan Bayer Leverkusen serta Eintracht Frankfurt masih dapat dimaklumi, namun kekalahan melawan Holstein Kiel di DFB- Pokal merupakan bencana yang menampilkan kelemahan Dortmund secara nyata.

Sehabis kekalahan keempat berturut- turut di Liga Champions melawan Bologna, nasibŞahin betul- betul tamat. Mislintat pula menyusul keluar dari klub tidak lama setelah itu.

Opsi Dortmund buat menunjuk Niko Kovač selaku penggantiŞahin lumayan masuk ide. Dia merupakan wujud pelatih tegas serta tidak mempunyai ikatan emosional dengan Dortmund, sehingga dapat memperhitungkan suasana secara objektif.

Tetapi, terdapat satu permasalahan besar: Kovač populer selaku pelatih yang perlu pramusim buat tingkatkan kebugaran pemain. Hingga, tidak heran bila dia langsung mengadakan Laktattest( uji darah buat mengukur keseriusan latihan) minggu kemudian.

Tantangan awal Kovač? Laga Liga Champions melawan Lille. Dortmund nampak menjanjikan di babak awal, namun mulai kehabisan tenaga di babak kedua. Hasil imbang 1- 1 di kandang membuat kesempatan mereka buat lolos ke perempat final masih sangat rapuh.

3 Laga Penentu Masa Dortmund

Minggu ini hendak jadi momen krusial untuk Dortmund. Augsburg, Lille, serta RB Leipzig—tiga pertandingan yang hendak memastikan nasib mereka masa ini.

  • Augsburg( Bundesliga)– Umumnya Dortmund dapat menanggulangi lawan semacam ini, namun Augsburg memiliki rekor tandang terbaik di 2025, tidak terkalahkan dengan cuma kebobolan satu berhasil. Laga ini dapat jadi lebih susah dari ditaksir.
  • Lille( Liga Champions)– Dortmund wajib mencapai hasil optimal di tandang, serta performa mereka dikala ini membuat laga ini sangat berisiko.
  • RB Leipzig( Bundesliga)– Pertandingan hidup- mati buat zona Liga Champions. Leipzig sendiri tampak inkonsisten masa ini, cuma unggul 3 poin dari Dortmund, serta terletak 6 poin dari Mainz yang dikala ini menempati posisi keempat.

Walaupun Dortmund ditentukan hendak memperoleh suntikan dana dari Piala Dunia Antarklub FIFA masa panas ini, kandas lolos ke Liga Champions senantiasa hendak jadi kegagalan besar untuk klub.

Seberapa Jauh Dortmund Tertinggal dari Bayern serta Leverkusen?

Metode sangat simpel buat memperhitungkan krisis Dortmund merupakan menyamakan pemain mereka dengan rival utama.

Gregor Kobel pernah masuk dalam pembicaraan selaku kiper kelas dunia, namun performanya menyusut.

Jamie Bynoe- Gittens dini masa ini nampak menjanjikan, namun saat ini terjebak dalam Formtief( penyusutan performa).

Julian Brandt, selaku wakil kapten, masih jauh dari tingkat Jamal Musiala ataupun Florian Wirtz.

Gio Reyna pula belum sanggup membagikan akibat lebih baik dari Brandt.

Dahulu, Dortmund merupakan klub tujuan utama talenta muda yang mau bersinar saat sebelum melangkah ke klub elite, semacam Erling Haaland serta Jude Bellingham. Saat ini, posisi itu malah mulai diambil alih oleh Eintracht Frankfurt.

Jadi, siapakah Dortmund dikala ini? Klub ini masih hendak terus jadi magnet untuk pemain muda, namun apakah mereka masih klub yang pas buat tumbuh? 3 laga ke depan dapat membagikan jawaban.

By user2

Related Post