Berakhirnya Kisah Sang Legenda Leicester City, Jamie Vardy! – Jamie formal meninggalkan Leicester City sehabis dedikasi yang penuh warna, menandai berakhirnya masa kejayaan yang tidak terlupaka.

Cuma 2 hari sehabis menyebut masa Leicester selaku“ pertunjukan memalukan yang menyedihkan”, tiba konfirmasi kalau masa ini hendak jadi yang terakhir menurutnya bersama klub.

Tetapi, terpuruknya Leicester dengan 2 kali degradasi dalam 3 tahun terakhir tidak sanggup menodai ekspedisi luar biasa yang sudah dia ukir semenjak 2012.“ Kami sudah melaksanakan suatu yang mustahil,” kata Vardy.

Dari Non- Liga ke Legenda Liga Inggris

Vardy merupakan simbol keajaiban sepak bola modern. Dari klub non liga Fleetwood Town dengan harga£1 juta, dia tiba ke Leicester selaku striker biasa, tetapi setelah itu jadi bintang tidak tergantikan.

Dia mencetak 24 berhasil dalam masa 2015- 16—musim penuh keajaiban kala Leicester City, regu yang dijagokan buat degradasi, malah keluar selaku juara Premier League.

Dia mencetak rekor berhasil dalam 11 pertandingan berturut serta jadi Player of the Season.

Campuran kecepatannya yang mematikan, penyelesaian akhir yang tajam, serta semangat bermain tanpa tahu letih buatnya jadi momok untuk pertahanan lawan.

Leicester menyebutnya selaku pemain terbaik selama masa mereka, serta tidak terdapat yang dapat menyangkalnya.

Dia jadi wajah dari cerita keajaiban yang dipandu oleh Claudio Ranieri, serta senantiasa setia di dikala rekan- rekannya semacam N’ Golo Kanté, Riyad Mahrez, serta Danny Drinkwater memilah berangkat.

Bukan Semata- mata Satu Masa Kejayaan

Vardy terus mencetak sejarah apalagi sehabis masa keemasan itu usai. Dia mengoleksi 143 berhasil di Premier League, menempati peringkat ke- 15 selama masa. Dia mencapai Sepatu Emas dengan 23 berhasil, menjadikannya top skor tertua dalam sejarah Premier League.

Tetapi bukan cuma statistik yang membuat Vardy istimewa, melainkan pula karakternya. memprovokasi fans lawan, merobek bendera sudut lapangan, sampai mengejek fans Crystal Palace. Dia senantiasa jadi pusat atensi di mana juga dia bermain—sosok bandel tetapi dicintai.

Tutup Cerita di Tengah Kemunduran Leicester

Sehabis memenangkan Piala FA pada 2021, jadi pemain awal yang tampak dari babak kualifikasi sampai final, Vardy senantiasa bersama Leicester dikala mereka terdegradasi pada 2023. Saat ini di umur 38 tahun, dia mengetuai regu kembali ke Premier League dengan torehan 18 berhasil di Championship.

Sayangnya, akhir kariernya bersama Leicester tidak seindah dongeng lebih dahulu. Cuma 3 berhasil serta 7 berhasil dalam 2 masa terakhir di Premier League jadi sinyal kalau si bintang mulai meredup.

Tetapi Vardy tidak pensiun. Dia menaruh tekad buat terus bermain, walaupun kesempatan bertahan di Premier League nyatanya kecil.

Pertandingan melawan Ipswich hendak jadi momen perpisahan di King Power Stadium.

Serta laga kontra Bournemouth di minggu terakhir masa ini hendak jadi penampilan terakhirnya di Premier League—menutup lembaran emas terakhir dari cerita Leicester City 2015- 16.

Vardy merupakan bagian terakhir dari regu ajaib itu. Serta kala ia berangkat, suatu masa betul- betul berakhir. Tetapi, semacam yang ia katakan:“ Kenangan itu hendak abadi selama hidup aku.”

By user2

Related Post