Bek Timnas Indonesia Ini Juga Doyan Cetak Gol – Pemain diaspora yang dihadirkan oleh PSSI juga mayoritas pemain bertahan. Begitu kira- kira keluh kesah netizen Indonesia. Walaupun begitu, nyatanya terdapat hikmah di balik krisis ini.
Pemain- pemain lain juga kesimpulannya dituntut buat aktif menolong serbuan, tidak terkecuali para bek. Kesimpulannya, skuad regu nasional tidak cuma ditempati oleh pemain balik yang tangguh, tetapi pula piawai dalam menghasilkan kesempatan serta mencetak berhasil. Ingin fakta? Ikuti pembahasan sepenuhnya.
Jay Idzes
Bang Jay, begitu warga Indonesia menyebutnya. Pemain yang mempunyai nama asli Jay Noah Idzes itu jadi bek awal yang dicap mempunyai keahlian buat menolong lini serbu Timnas Indonesia. Apalagi, dirinya sempat mengatakan siap dimainkan di mana juga. Bila Shin Tae- yong memintanya buat jadi striker apalagi kiper, ia siap.
Tetapi, hendak aneh jadinya bila melihatnya bermain selaku striker. Triknya buat menolong lini serbu Indonesia merupakan dengan ikut serta dalam skema bola mati. Entah itu sepakan pojok, ataupun tendangan leluasa yang menuju ke kotak penalti. Bang Jay dapat dijadikan sasaran dalam skema- skema tersebut.
Berbekal bentuk badan badan setinggi 190 centimeter, Jay nampak mencolok apabila berduel dengan pemain- pemain Asia. Terlebih Asia Tenggara. Itu dibuktikan di sebagian laga yang telah dimainkan Idzes bersama Timnas Indonesia. Idzes nampak kerap memenangkan duel hawa kala sepakan pojok. Salah satu upayanya apalagi membuahkan berhasil di laga kontra Vietnam Maret kemudian. Walaupun baru satu, gol- gol lain diperkirakan hendak lekas muncul dari Bang Jay.
Elkan Baggott
Jika ingin bicara soal bentuk badan badan, Indonesia mempunyai wujud Elkan Baggot. Bek Ipswich Town itu mempunyai besar tubuh dekat 196 centimeter. Tidak hanya itu, bentuk badan badannya pula tegap serta perkasa. Atribut tersebut jadi salah satu keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia. Dengan besar yang menjulang, dirinya dapat merepotkan pertahanan lawan.
Mengalami tim- tim Asia Tenggara, Elkan bisa dengan gampang memenangkan duel hawa. Golnya memenuhi kemenangan dramatis 4- 1 Indonesia atas Harimau Malaya.
Rizky Ridho
Jadi arek Suroboyo asli tidak membatasi Rizky Ridho buat jadi tulang punggung lini bertahan Timnas Indonesia di tengah serangan pemain diaspora. Ridho tidak sempat merasa minder. Dia malah terus menjadi tertantang buat meyakinkan kualitasnya.
Tidak hanya piawai melindungi pertahanan, Ridho pula pandai dalam urusan distribusi bola serta menolong serbuan. Kerap kali Ridho ikut serta dalam pola serbuan yang dibentuk oleh Skuad Garuda. Contohnya saja dikala dirinya mencetak assist berkelas di berhasil Witan Sulaeman ke gawang Yordania dikala berlaga di Piala Asia U- 23.
Tidak hanya itu, Ridho pula dapat jadi ancaman beresiko bila berdiri di kotak penalti. Di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ridho apalagi telah mencetak 3 berhasil dari 11 pertandingan. Itu jadi berhasil yang membawakan Indonesia ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
Tidak hanya jago duel hawa, Elkan Baggot pula dapat diplot selaku sasaran man. Shin Tae- yong sebagian kali sempat mencobanya. Apalagi, metode itu dicoba dikala mengalami Timnas Jepang di Piala Asia 2023. Walaupun tidak mencetak berhasil, pergerakan Elkan di dekat pertahanan Jepang lumayan mengecam. Gerak tipunya di kotak penalti apalagi membuat Sandy Walsh sukses mencetak berhasil ke gawang Zion Suzuki.
Pratama Arhan
Dari talenta Jawa Timur, kita beralih ke putra wilayah Jawa Tengah. Siapa lagi jika bukan Pratama Arhan. Selaku bek kiri modern, Arhan dituntut buat dapat bertahan serta melanda dengan sama baiknya. Tekel- tekel keras tetapi akurat serta tusukan- tusukan ke kotak penalti lawan jadi karakteristik khas wong Mblora ini.
Arhan hendak timbul di dekat kotak penalti bila Indonesia dalam posisi memahami bola. Dari sana, dirinya dapat membebaskan umpan silang ataupun bawa bola masuk lebih dalam ke kotak penalti. Bila tidak memegang bola juga, kadangkala Arhan jadi pemain yang seketika timbul di depan gawang buat menyongsong bola. Sepanjang ini, pemain Suwon FC itu telah mencetak 5 berhasil di seluruh tingkatan umur regu nasional.
Tetapi, dari sekian pergerakan serta style melanda Arhan, lemparan ke dalamnya jadi yang sangat beresiko. Masih ingat Rory Delap? Lemparan Arhan kerap kali jadi mimpi kurang baik kiper- kiper lawan. Apalagi, sebagian besar assist Arho tercatat lewat skema ini.
Komang Teguh
Dari Pulau Jawa, kita sedikit beralih ke Pulau Bali. Di sana kita memiliki bek yang tidak kalah produktif, ialah Komang Teguh. Bek Borneo FC itu membuktikan performa mempesona di kompetisi tersebut. Dalam pertandingan melawan Yordania, Komang Teguh ikut dan dalam serbuan Timnas Indonesia. Dirinya sukses mencetak satu berhasil sehabis menerima umpan dari Pratama Arhan.
Saat sebelum melawan Yordania, Komang Teguh sudah menolong Timnas Indonesia U- 23 mencapai kemenangan tipis 1- 0 melawan Australia dengan berhasil sundulannya. Mudah- mudahan, Komang dapat tembus skuad Timnas senior sesuatu dikala nanti.
Kadek Arel
Tidak hanya para pemain senior, bek- bek regu nasional U- 19 pula mulai membuktikan kepiawaiannya dalam menolong lini serbu. Itu teruji di gelaran Piala AFF U- 19 tahun ini. Dari sebagian pemain balik yang dibawa Indra Sjafri, terdapat 2 nama yang menarik atensi. Salah satunya Kadek Arel.
Pemain Bali United ini tidak tergantikan di lini bertahan Garuda Muda. Tidak hanya itu, Kadek pula mempunyai visi bermain yang sangat luar biasa di umurnya yang belum genap 20 tahun.
Tidak hanya bertugas menyapu bersih serbuan lawan, Kadek pula dituntut Coach Indra buat dapat menolong serbuan. Pada momen- momen tertentu semacam lemparan ke dalam ataupun sepak pojok, dia berani merangsek ke kotak penalti lawan. Keputusan ini paling tidak telah menciptakan 3 berhasil kala mengalami Filipina, Kamboja, serta Timor Leste.
Iqbal Gwijangge
Satunya lagi merupakan Iqbal Gwijangge. Menariknya, walaupun secara perawakan Iqbal nampak semacam pemain Papua, dirinya nyatanya seseorang bocah kelahiran Sumedang. Anyway, sama halnya dengan Kadek Arel, Iqbal pula jadi andalan Indra Sjafri di Piala AFF U- 19.
Tidak tahu khawatir, kilat, serta yakin diri besar ialah karakteristik khas Iqbal Gwijangge. Yang diartikan tidak tahu khawatir merupakan begitu seringnya Iqbal meninggalkan posnya buat menolong serbuan. Orang- orang menyebutnya bek rasa striker.
Tidak menyudahi di sana, kembali meyakinkan ketajamannya dikala melawan Kamboja. Dia mencetak satu berhasil serta menolong Timnas U- 19 menang 2- 0. Berhasil Kadek serta Iqbal masih dapat meningkat.