Kampusbola.id – AKHIR KARIR MEMANG TAK HARUS BAHAGIA
Seperti saat Spanyol mengalahkan Jerman, diperempat final piala eropa 2024, dunia sepakbola sadar bahwa dari 6 pertemuan Spanyol dengan Jerman, Jerman tidak pernah dapat mengalahkan timnas Spanyol.
setelah era 2014 saat Jerman memiliki generasi emas, puncak sepakbola dunia sudah mereka temukan dan Jerman tak bisa kembali ke puncak tersebut.
Era timnas Jerman saat itu bertambur pra playmaker bola handal seperti Mesut Ozil, Schwestinager dan juga Tony Kroos. Mereka mampu meruntuhkan Brazil 7-1 didepan pendukungnya sendiri, terdengan brutal, tapi memang saat itu Sepakbola Jerman memang tak terkalahkan.
Sehabis menjuarai piala dunia 2014, Jerman mampu memenangi piala konfederasi 2017 hanya dengan timnas “B” nya saja dengan mengalahkan timnas Chile difinal, namun naas dari piala dunia 2018 sampai sekarang timnas Jerman belum kembali ke posisi terbaiknya yakni minimal masuk ke semifinal kejuaran besar sejak tahun 2006.
Sehabis hanya partisipasi piala dunia 2018, banyak playmaker handal timnas Jerman yang pensiun dari timnas, timnas Jerman makin babak belur. Di kedua kejuaran besar yakni piala eropa 2020 dan piala dunia 2022, pencapaian terbaik hanya perdelapan final, sebutan timnas spesialisasi turnamen pun mulai pudar.
Bayak usaha keras untuk mengembalikan peforma, salah satunya memanggil playmaker terbaik mereka yakni Tony Kroos. Pemain yang dipanggil ini disiapkan untuk melengkapi kepingan puzzle dari kumpulan anak muda baru timnas Jerman, Banyak harapan dengan hadirnya kembali Tony kroos di Timnas Jerman, Tony Kroos datang sebagai playmaker terbaik Real Madrid dengan 5 gelar liga champion.
Kepulangan Tony Kross seperti membawa angin segar, tetapi sayang nya
kenyataan tak berbanding lurus dengan harapan, timnas Jerman kalah diperempat final piala Eropa 2024 di tanah air sendiri.
Tony Kroos sempat mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia sepakbola profesional. puluhan ribu madridista memberikan perpisahan terakhir untuk pemain yang telah menghiasi lapangan dengan bakat dan visinya selama lebih dari satu decade. dengan meninggalkan jejak yang gemilang dalam penutup karir sepak bola sebagai pemain Real Madrid.
Awal karir
Tony mengawali karir di Bayern , salah satu klub terbesar di Jerman. Bergabung dengan akademi Bayern pada usia muda, Kroos dengan cepat menunjukkan bakat luar biasa yang dimilikinya. di tahun 2014 Tony memilih untuk membuat keputusan besar pada karir nya , memilih pindah ke klub besar Spanyol (Real Madrid).
Bermain di Stuttgart Arena, Spanyol langsung tancap gas sejak awal laga. Baru dua menit laga berjalan, Pedri mengancam gawang Jerman dengan tendangan mendatarnya namun bola masih bisa diamankan Neuer.
Apes, lima menit berselang Pedri mengalami cedera setelah mendapatkan tekel dari Toni Kroos. Dani Olmo masuk menggantikan sang gelandang muda.
Timnas Spanyol tampil berbahaya di 20 menit laga perdana. Sementara Jerman kesulitan untuk memberikan ancaman ke gawang Spanyol.
Peluang pertama Jerman hadir melalui sundulan Kai Havertz di menit ke-21, namun bola terlalu lemah dan bisa ditangkap dengan nyaman oleh Simon.
Di menit ke-35, Havertz kembali mengancam setelah umpan panjang Antonio Rudiger berhasil ia sambar dengan tendangan mendatarnya, namun lagi-lagi bola bisa mudah diamankan Simon.
Di sisa babak pertama ini, Spanyol mengancam melalui sejumlah tembakan jarak jauh yang bisa diamankan oleh Neuer. Sehingga skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Epilog
Dengan kepala tegak Tony Kroos meninggalkan sepal bola professionalnya
setelah memberikan banyak bagi klub dan negaranya
Karir yang gemilang, penuh keberhasilan, kesuksesan dan prestasi, Tony akan menjadi inspirasi banyak generasi selanjutnya
Selamat pensiun Tony Kroos dan terima kasih atas semua kenangan indah dari momen momen yang tak mudah terlupakan.
Takkan ada yang bisa menggantikan kerja keras, Pemain Profesionalpun harus berusaha setiap hari untuk mencapai tujuan.
AKHIR KARIER MEMANG TAK HARUS BAHAGIA