Juara Bertahan Italia Tersingkir dari Euro sehabis Performa Buruk -Menjelang pertandingan, Italia siap menang. Italia bukan cuma jadi pemenang Piala Eropa 2020, namun Swiss pula belum sempat mengalahkan mereka semenjak 1993. Walaupun demikian, Swiss mendominasi segala pertandingan serta mencatat statistik yang lebih baik secara totalitas. Berhasil dari Remo Freuler serta Ruben Vargas membenarkan kemenangan Swiss. Freuler mencetak berhasil pada menit ke- 37 buat bawa Swiss unggul serta cuma 27 detik merambah babak kedua, Vargas menaikkan berhasil keduanya.
Di sisi lain, Italia berjuang keras selama pertandingan buat mencetak berhasil, cuma sukses membebaskan tembakan pas sasaran satu kali selama pertandingan. Sehabis 2 berhasil Swiss, hasrat melanda Italia bertambah pesat namun regu tersebut tidak sanggup menciptakan kesempatan signifikan ke gawang lawan yang menyebabkan kekalahan yang mengecewakan.
Kehancuran Italia
Terdapat banyak aspek yang menimbulkan kekalahan Italia, selaku permulaan pelatih regu Luciano Spalletti cuma mempunyai 10 pertandingan buat persiapan bersama regu saat sebelum turnamen sehingga dia wajib berhadapan dengan regu yang tidak dikenalnya serta susah buat menyesuaikan diri. Spalletti pula membuat 6 pergantian pada lapisan pemain inti serta bergeser dari pertahanan 3 pemain dalam pertandingan melawan Kroasia jadi pertahanan 4 pemain. Pergantian yang selalu menimbulkan kebimbangan di antara para pemain, yang membatasi daya guna regu.
Italia pula kesusahan dengan para pemainnya yang cuma menciptakan satu tembakan pas sasaran selama pertandingan. Azzurri mempunyai pertahanan yang lumayan lemah selama pertandingan, sebagian sebab absennya Riccardo Calafiori yang diskors buat pertandingan melawan Swiss sebab penumpukan kartu kuning dan bek sayap bintang Inter Federico Dimarco yang wajib menyaksikan pertandingan dari tribun sebab luka. Tanpa Calafiori, regu Italia jadi rentan terhadap Swiss. Nama- nama lain semacam Riccardo Orsolini, yang mempunyai masa rekor dengan Bologna dengan mencetak 10 berhasil dalam 33 penampilan, apalagi tidak masuk dalam skuad akhir Spaletti. Orsolini cumalah satu dari banyak pemain hebat yang dicoret Spalletti buat Euro 2024, tetapi, kecepatan serta kecenderungannya buat menciptakan gawang dapat jadi kunci untuk Italia tahun ini.
Secara totalitas, seluruh orang kecewa dengan game serta hasil Regu Nasional Italia tahun ini. Walaupun memenangkan Piala Eropa pada tahun 2020, regu nasional sudah jatuh semenjak dikala itu, kandas lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar( dan Piala Dunia 2018 di Rusia) serta hampir lolos ke Piala Eropa tahun ini.
Respon Fans atas Kekalahan Italia
Para penggemar sepak bola bereaksi di media sosial buat mangulas salah satu penampilan terburuk sepak bola Italia selama sejarah, dengan mengkritik keras regu serta pelatih Luciano Spalletti. Kekecewaan serta frustrasi nampak jelas dalam obrolan daring, dengan banyak yang melaporkan ketidakpercayaan mereka terhadap penampilan regu. Kritik diperuntukan kepada para pemain serta pelatih, dengan sedikit pendukung yang cuma mengatakan sebagian orang yang penuhi harapan.
Gimana Italia bisa tingkatkan diri buat Piala Dunia 2026?
Pekan dini hari, Federasi Italia secara formal mengonfirmasi kalau Spalletti hendak senantiasa jadi pelatih kepala paling tidak sampai sehabis Piala Dunia 2026. Terdapat banyak pergantian yang butuh dicoba pelatih Azzurri bila mau mencapai kesuksesan, diawali dengan penyerang baru. Italia kesusahan selama turnamen dengan penyerang tengah mereka, yang cuma menciptakan satu tembakan pas sasaran dalam 4 pertandingan. Francesco Camarda dari Milan U19 bisa jadi jadi opsi yang menonjol selaku pemain muda yang kilat bila dia sanggup tumbuh lumayan dalam 2 tahun ke depan.
Nama lain yang wajib dipertimbangkan Spalletti buat dibawa kembali merupakan Marco Verratti. Verratti dilaporkan dikeluarkan dari skuad Euro sebab alibi teknis, namun nyatanya tidak kehabisan pegangan sepak bolanya. Verratti mencatat 2 assist di Euro 2020 serta bisa bawa pengalaman yang diperlukan ke skuad Italia. Pemain lain yang hendak kembali menjelang Piala Dunia merupakan Sandro Tonali, yang tidak bisa berkompetisi di Euro tahun ini sebab skorsing sepanjang 9 bulan. Tonali didakwa dengan pelanggaran dalam ketentuan taruhan FA, namun dia sepatutnya siap buat bergabung dengan Skuad Piala Dunia sehabis skorsingnya berakhir.
Secara totalitas, Italia membuat banyak kesalahan di Euro 2024 serta hendak banyak yang wajib diperbaiki bila mereka mau menemukan peluang bersaing di Piala Dunia 2026.-Kampusbola