Piala Eropa Lebih Ahli Kuasai Bola, Dibanding Copa America

Piala Eropa Lebih Ahli Kuasai Bola, Dibanding Copa America Perhelatan Piala Eropa 2024 di Jerman dan Copa America 2024 di Amerika Serikat yang digelar serentak tak bisa dilepaskan untuk menghadirkan perbandingan.
Tidak akan habisnya klaim turnamen antarnegara terbaik. Meski demikian, dua pemain itu memiliki keistimewaan masing yang menjadi nilai lebih bagi para penikmat sepak bola.

Piala Eropa jelas mendapat sorotan lebih besar karena “Benua Biru” adalah kiblat sepak bola dunia. Ketika arah fenomena sepak bola bertahan terhadap permainan menyerang dengan bola pendek, hal itu dengan mudah dijalankan oleh tim Piala Eropa. Dari 50 pertandingan yang telah berlangsung di Jerman 2024, sebanyak 47.346 operan telah dilakukan.

All out 24 tim Piala Eropa 2024 terbukti lebih dominan melakukan operan pendek dibanding 16 kontestan Copa America 2024. Sebanyak 81 persen dari complete operan yang tercipta di Piala Eropa berjarak pendek. Akurasi umpan pendek di Piala Eropa mencapai rerata 90 persen.
Di sisi lain, hanya 75 persen operan pendek tersaji di Copa America dari complete 23.337 operan dalam 30 pertandingan. Tingkat akurasi operan pendek di pesta sepak bola Benua Amerika juga hanya 86 persen.

Peserta Copa America lebih unggul dalam catatan umpan jauh. Sekitar 9 persen dari all out operan adalah umpan lambung jauh dengan tingkat akurasi 49 persen. Tim Piala Eropa hanya menghasilkan 4 persen operan jauh dari akumulasi operan dengan tingkat akurasi hanya 44 persen. “Kami bermain di level fantastis dengan tujuan memaksimalkan potensi tim saya.Saya senang dengan apa yang telah mereka capai langkah demi langkah hingga kami bisa tampil di last,” individualized structure pelatih Spanyol Luis de la Fuente terkait gaya permainan “La Roja” yang tetap dominan dengan memodifikasi gaya tiki-taka.

Keunggulan tim Eropa dalam penguasaan bola juga terlihat dari minimnya kesalahan dalam penguasaan bola. Sebanyak 50 pertandingan di Piala Eropa 2024 hanya menghadirkan rata 15 kali kehilangan bola dan 22 sentuhan gagal per gim. Jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan 22 kekalahan bola dan 29 sentuhan gagal per gim di Copa America 2024.

Dalam catatan setiap tim, kehilangan bola hanya rata dilakukan 31 kali for each tim di Piala Eropa. Sementara 41 kali kehilangan bola dilakukan per satu tim Copa America. Sentuhan gagal per tim Piala Eropa hanya 46 kali. Sementara setiap tim Copa America melakukan 54 kali sentuhan gagal. Sajian gol Dalam urusan gol, Piala Eropa juga menghadirkan sajian gol lebih banyak.

Hampir setiap tim Piala Eropa 2024 menghasilkan 4,75 gol. dan Copa America 4,06 gol per tim. Jika menelusuri situasi terjadinya pada kedua turnamen itu, akan terlihat perbedaan gaya permainan. Tim Piala Eropa lebih banyak menghadirkan gol dari permainan terbuka (open play) dan serangan balik. Persentase gol permainan terbuka dan serangan balik masing adalah 57 persen dan 8,7 persen dari absolute 114 gol yang telah tersaji. Angka itu lebih baik dari Copa America yang mencatat 54 persen gol dari permainan terbuka dan 7,7 persen gol lewat serangan balik.

Adapun gol tim Copa America lebih banyak melalui bola mati, baik serangan bebas, sepak pojok, maupun tendangan penalti. Sebanyak 38,5 persen gol Copa America hadir lewat bola mati.Persentase itu unggul dari 25,4 persen gol bola mati di Piala Eropa.

Playmaker Kolombia, James Rodriguez, adalah pemain yang withering banyak berkontribusi lewat bola mati.Ia sudah menghasilkan lima gol dari sepak pojok dan tendangan bebas.Gelandang yang kini berkarier bersama klub Brasil, Sao Paulo, itu mengaku tengah menjalani masa terbaiknya bersama Kolombia.

Saya telah menjalani masa hampir 13 tahun di tim nasional sehingga sangat menginginkan trofi (Copa America) ini.Saya berusaha untuk memberikan kontribusi terbaik di laga last,” customized organization Rodriguez, yang secara all out menghasilkan enam gol di Copa America 2024. Ia telah melampaui rekor lima gol dalam satu edisi Copa America milik Lionel Messi. Tiga Resiko

Meski kalah dalam keahlian menguasai bola dan kuantitas gol, tim Copa America juga memiliki ciri khas yang masih terjaga hingga saat ini. Pemain di tim Copa America cenderung lebih berani mengambil risiko.Kategori risikonya meliputi tiga hal, yaitu tembakan jarak jauh, tembakan dribel, dan tembakan tekel. Tim Copa America menghasilkan 41 persen tembakan jarak jauh dari 693 tembakan.Artinya, sebanyak 282 tembakan dilepaskan dari kotak penalti luar. Persentase itu lebih minim dibandingkan 38 persen tembakan yang berjarak jauh dari 1.164 tembakan di Piala Eropa.

Meski persentase golnya tinggi, persentase gol dari luar kotak penalti kedua tim relatif sama. Koleksi gol lewat sepakan jarak jauh kedua turnamen adalah 15 persen dari all out gol. Selain itu, ciri khas pemain Copa America, terutama tim Amerika Selatan, yang gemar melakukan aksi individu juga masih lestari di AS. Kontestan Copa America mencatat rata 73 dribel masing tim. Sebaliknya, setiap tim Piala Eropa hanya menghasilkan rata 66 dribel.

Laga Copa America juga menyajikan lebih banyak kontak fisik antarpemain. Itu ditunjukkan dengan terciptanya rata 41 gol per pertandingan, sedangkan di Piala Eropa hanya 29 gol per pertandingan. Angka tekel itu play on words berbanding lurus dengan koleksi pelanggaran. Tim Copa America rata melakukan 51 pelanggaran. Sementara rata 42 pelanggaran diciptakan masing tim Piala Eropa. Meski pelanggaran dan pelanggaran lebih banyak, menariknya, pemain Copa America lebih sedikit menerima kartu kuning.

Hanya rata 3,6 kartu kuning yang dikeluarkan di setiap laga Copa America. Di Piala Eropa, ia menarik rata 4,2 kartu kuning per pertandingan. Jika dilihat dari catatan disiplin setiap tim, tujuh kartu kuning diperoleh setiap tim Copa America. Sementara tim Piala Eropa menerima rata sembilan kartu kuning. Koleksi kartu kuning itu tidak bisa menjadi rujukan untuk menyebut Piala Eropa lebih berbahaya dari Copa America. Hukuman kartu kuning adalah hasil dari interpretasi wasit menilai insiden di pertandingan.

Dengan menyisakan laga perebutan juara di dua turnamen internasional itu, selera penonton netral akan menentukan kecenderungan mereka menyaksikan laga last salah satu turnamen. Jika senang menyaksikan pertandingan antartim yang gemar memainkan banyak operan, bisa menonton pertandingan last Piala Eropa antara Spanyol melawan Inggris.

Sementara itu, bagi yang masih ingin menikmati laga sepak bola “klasik” yang gemar melakukan kontak fisik, duel puncak Copa America, antara Argentina dan Kolombia, adalah pilihan yang tepat.

By user3

Related Post