Tottenham Hotspur Menang Mudah di Leg Pertama Semifinal! – Bodø/ Glimt menempuh malam yang berat di London. Tetapi harapan mengarah final Liga Europa senantiasa menyala berkat berhasil dramatis Ulrik Saltnes 8 menit saat sebelum bubaran, yang membuat kekalahan 1- 3 dari Tottenham terasa semacam kemenangan kecil.
Itu mengganti segalanya. Hasil ini luar biasa serta membuka kesempatan besar. Walaupun kalah, berhasil tandang Glimt membuat leg kedua di Aspmyra 8 Mei mendatang jadi sangat terbuka.
Tottenham Menang, Tetapi Glimt Tidak Lenyap Harapan
Tottenham memenangi leg awal semifinal Liga Europa. Tetapi, Glimt tidak menyerah. Mereka memahami bola dalam sebagian fase pertandingan, serta bagi Løkberg, memperoleh kepercayaan kalau regu Premier League ini dapat mereka taklukkan di kandang.
“ Mereka hendak menghabiskan pekan ini dengan bersemangat, menantikan laga di Aspmyra serta menggunakan ruang- ruang yang mereka amati malam ini,” ucap Løkberg.
Saat sebelum pertandingan, jurnalis sepak bola NRK Thore Haugstad menyebut Glimt selaku underdog terbanyak abad ini. Dengan absennya 2 pilar berarti, Patrick Berg serta Håkon Evjen, pertandingan diprediksi susah— serta memanglah begitu.
Mimpi Kurang baik Semenjak Menit Pertama
Pertandingan baru berjalan 39 detik dikala Brennan Johnson mencetak berhasil pembuka buat Spurs, menggunakan kesalahan Glimt dalam mengawal umpan silang. Analis NRK Carl- Erik Torp menyebut itu“ skenario terburuk yang dapat terjalin”.
Løkberg mengkritik Ole Didrik Blomberg yang tidak lumayan kasar dalam duel saat sebelum berhasil.“ Ia wajib lebih berani, ataupun paling tidak memperoleh pelanggaran.
Ironisnya, pelatih Kjetil Knutsen pernah menegaskan anak asuhnya buat tidak mengulangi kesalahan semacam dikala melawan Manchester United— di mana mereka pula kebobolan di menit awal. Tetapi sejarah terulang.
Glimt Bangkit, Tetapi Dihantam Lagi
Sehabis berhasil dini tersebut, Glimt mulai menciptakan game serta lumayan mendominasi sampai menit ke- 30. Tetapi, lagi- lagi kesalahan kecil berujung parah.
James menerima umpan panjang serta menceploskan bola melewati Nikita dari sudut kecil. Skor jadi 2- 0 buat tuan rumah.“ Berhasil itu menggambarkan perbandingan mutu antar regu, paling utama di momen- momen krusial,” jelas Løkberg.
Jelang turun minum, Glimt nyaris memperkecil ketertinggalan melalui Blomberg, tetapi tembakannya melambung tipis.
VAR, Penalti, serta 3- 0 yang Menyakitkan
Merambah babak kedua, harapan Glimt kian tergerus dikala VAR membagikan penalti buat Tottenham. Fredrik Sjøvold dikira melanggar Christian Romero, serta keputusan itu nampak akurat.
Dominic Solanke yang tampak selaku eksekutor, dengan tenang mengecoh Haikin serta mencetak berhasil ketiga Spurs. Di tribune, Patrick Berg cuma dapat memandangi lapangan dengan tatapan kosong— kecewa tidak dapat ambil bagian dalam laga berarti ini sebab skorsing.
Berhasil Saltnes Buka Kesempatan di Aspmyra
Tetapi, 8 menit jelang akhir pertandingan, Glimt kesimpulannya menemukan hadiah atas kegigihan mereka. Saltnes menerima bola serta menendang keras ke gawang. Bola pernah menimpa pemain Tottenham saat sebelum masuk.
Patrick berdiri serta berteriak sembari memeluk orang di sebelahnya. Berhasil tersebut mengganti mood segala regu serta fans yang muncul.
Dengan hasil akhir 3- 1, Glimt masih wajib mengejar ketertinggalan 2 berhasil di kandang. Tetapi dengan keyakinan diri yang berkembang serta sokongan penuh di Aspmyra, keajaiban bukan perihal mustahil.
Final Liga Europa hendak diselenggarakan di Bilbao pada 21 Mei mendatang. Tetapi saat sebelum itu, Glimt wajib menuntaskan misi mustahil di kandang— serta saat ini, mereka memiliki harapan nyata.