Sevilla Beri Perpisahan Manis Pada Jesus Navas – Sevilla membagikan kemenangan emosional kepada Jesus Navas dalam perpisahannya di Sánchez- Pizjuán.
Canterano Manu Bueno mencetak salah satunya berhasil dalam pertandingan tersebut 5 menit saat sebelum menit ke- 70, dikala perpisahan emosional si kapten terjalin, yang berangkat dengan berlinang air mata.
Perpisahan Jesus Navas memberi warna pertandingan antara Sevilla FC serta Celta de Vigo ini. Para penggemar Sevilla ketahui kalau hari itu merupakan saatnya buat mengucapkan selamat tinggal kepada kapten mereka di lapangan.
Stadion Ramón Sánchez- Pizjuán dihiasi dengan metode yang istimewa, semacam pada malam- malam terbaik yang sempat dinikmati oleh penggemarnya, dengan suatu tifos yang bertuliskan“ El Orgullo de Nervión”, dengan 2 wajah Jesus Navas, satu kala dia mulai menonjol selaku pemain muda dari Utrera serta satu lagi kala dia mencium lambang klub yang sudah diberikannya segalanya, apalagi kesehatannya, cuma buat menanamkan semangat Sevilla pada rekan- rekannya.
Kedua regu membuka pertandingan pada menit ke- 16 dengan lagu Hymno del Centenario, serta setelah itu si kapten melaksanakan tendangan kehormatan yang diiringi oleh anak- anaknya.
Kala Gil Manzano mengawali pertandingan di hadapan 37. 297 pemirsa, Jesus berganti, cuma mau menikmati aroma rumput, berlari di sisi kanan lapangan, serta memandang suporter yang senantiasa mendukungnya.
Hari yang penuh harapan ini tidak bisa dihadiri oleh Isaac Romero, JoséÁngel Carmona, serta Juanlu Sánchez, yang menemukan hukuman oleh Antiviolencia sebab spanduk yang ditunjukkan dalam derby.
2 bulan buat keputusan hukuman yang tiba pada momen sangat emosional untuk para pemain muda, yang sangat mau mendampingi kapten mereka dalam pertarungan terakhirnya di Nervión.
Sehabis babak awal yang lumayan hening, di mana Sevilla kesusahan melawan Celta, regu tuan rumah kembali tampak lebih baik di babak kedua serta berniat buat mencapai kemenangan, yang kesimpulannya tercapai lewat tendangan datar Manu Bueno pada menit ke- 65, 5 menit saat sebelum Sánchez- Pizjuán mengucapkan selamat tinggal kepada legenda mereka.
Walaupun pernah kesusahan melawan Celta dalam waktu bonus, kemenangan yang sangat istimewa masa ini tiba berkat berhasil pemain muda tersebut.
Nampak jelas kalau terdapat beban berat pada rekan- rekan satu regu Navas buat bawa Sevilla mencapai kemenangan, serta bau ketegangan ini tercium oleh regu Claudio Giráldez, yang mendominasi Sevilla di dini pertandingan dengan Iago Aspas selaku pengatur game.
Mereka pernah menakuti Sevilla dengan umpan silang beresiko serta apalagi tandukan Pablo Durán yang menghantam tiang kiri gawangÁlvaro Fernández, yang pula pernah kebimbangan dalam sebagian kali keluar dari gawang.
Regu Sevilla kesusahan menciptakan ritme game, berupaya keras buat mengendalikan jalannya pertandingan, serta lebih banyak berlari dari umumnya pada 30 menit awal melawan regu Celta yang sangat berani, yang sudah mempersiapkan suasana emosional yang hendak mereka hadapi di Sánchez- Pizjuán.
Tidak hanya sebagian ancaman dari Lukebakio, serangan- serangan Sevilla sebagian besar terjalin di sisi Navas, dengan sebagian umpan beresiko yang tidak sukses diganti jadi berhasil. Si kapten apalagi wajib turun buat menutupi posisi Montiel sebagian kali.
Tetapi, regu García Pimienta mulai menanggulangi kegugupan serta kebimbangan mereka serta mulai mengendalikan game, menanggulangi Celta lewat sisi kanan Navas. Di sinilah peluang terbaik Sevilla timbul. Bola jatuh di luar kotak penalti serta Saúl berupaya membebaskan tembakan keras, tetapi Guaita sukses mengamankan skor 0- 0.
Pada sebagian peluang, kekhawatiran timbul untuk si kapten, yang pernah terjatuh di kotak penalti sendiri tetapi senantiasa membagikan perjuangan luar biasa yang diakui oleh penggemarnya.
Williot Swedberg membalas dengan kesempatan besar buat mengetuai Celta, tetapi tembakannya melambung besar. Pablo Durán sudah berikan peluang emas buat mencetak berhasil pembuka.