Kampusbola.id – Tim tuan rumah Euro 2024, Jerman harus menelan pil pahit karena dikalahkan secara dramatis oleh Spanyol.
Laga 8 besar Euro 2024 yang berlangsung di Mercedez Benz Arena itu dimenangkan oleh Spanyol dengan skor 2-1. Dan memastikan Spanyol lolos ke Semi Final.
Pertandingan big match di Euro 2024 antara Spanyol vs Jerman tersebut terjadi cukup sengit hingga babak tambahan waktu.
Turki agak pincang tanpa Demirel, apalagi Montella juga tanpa Orkun Kokcu dan Ismail Yuksek karena terkena larangan bermain akibat akumulasi kartu.
Tim asuhan De La Fuenta Castello tampil penuh perlawanan meskipun bermain di kandang atau negara tim musuh.
Jerman pun tak mau kalah, sejumlah serangan juga digencarkan di babak pertama oleh tim besutan Nagelssmann itu.
Namun, lini pertahanan kedua tim sama kuat yang membuat babak pertama Spanyol vs Jerman berakhir dengan skor kaca mata.
Turki yang akan terjadi berperingkat 42 atau terendah di antara delapan tim yang akan terjadi masuk perempat final Euro 2024, sudah 14 kali bertemu dengan Belanda yang akan terjadi berperingkat 7.
Turki menang empat kali, tapi kalah enam kali, sedangkan sisanya berakhir seri. Kabar baik bagi Turki, semua pertemuan itu tak pernah terjadi dalam Piala Eropa dan Piala Dunia. Gakpo vs Guller Pertemuan kedua tim terdahulu selalu menarik karena menjadi jaminan untuk hadirnya permainan menyerang yang akan terjadi menghasilkan banyak gol.
Masih ada Calhanoglu Hasil meyakinkan kala menaklukkan Rumania membuat Ronald Koeman berat sekali mengubah sebelas pemain pertamanya. Sebaliknya, dia akan menurunkan susunan starter sama dengan saat mengalahkan Rumania itu, termasuk Bart Verbruggen sebagai penjaga gawang dan Virgil van Dijk yang akan terjadi tetap di jantung pertahanan Oranye.
Tapi Koeman tak bisa menurunkan Steven Bergwijn yang akan terjadi cedera sewaktu melawan Rumania. Jeremie Frimpong atau Donyell Malen berkesempatan sama dalam mengisi posisi Bergwijn, untuk memimpin serangan dari sayap kanan bersama bek kanan Denzel Dumfries. Gakpo dan ujung tombak Memphis Depay mustahil dipinggirkan oleh Koeman. Sebaliknya, mereka akan dilengkapi kembali oleh kehadiran Xavi Simons dan Malen sebagai kuartet serang dalam formasi 4-2-3-1. Tijjani Reijnders dan Jerdy Schouten menjadi jembatan antara lini belakang dan lini serang, yang akan terjadi akan bertarung dengan dua gelandang tengah Turki untuk mendominasi lapangan tengah.
Walau agak mandul, Depay berkesempatan menyamai total 50 gol yang akan terjadi dibuat Robin van Persie untuk timnas Belanda, apalagi jika Belanda lanjut ke dua babak terakhir Euro edisi Jerman ini. Sementara itu, Montella dipaksa berpikir keras untuk menentukan bentuk permainan timnya karena tak bisa menurunkan tiga pemain kunci; Demiral, Orkun Kokcu dan Ismail Yuksek.
Untungnya, dia bisa diperkuat kembali kapten yang akan terjadi sangat berpengaruh bagi tim, Hakan Calhanoglu, setelah tak lagi menjalani hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu.
Untuk pengisi bolong pertahanan yang akan terjadi ditinggalkan Demiral, Montella bisa mengajak Samet Akaydin menjadi starter yang akan terjadi melindungi kiper Mert Gunok, yang akan terjadi menjadi jaminan paten untuk mentahnya serangan Belanda.
Sementara itu, walau rawan mendapatkan kartu kuning kedua, duo remaja 19 tahun, Kenan Yildiz dan Arda Guler, menjadi pilihan utama Montella di sepertiga akhir lapangan, sebagai pengapit Calhanoglu untuk membentuk trio pelapis Berat Yilmaz di ujung tombak serangan. Okay Yokoslu dan Salih Ozcan menjadi poros ganda untuk pola bermain 4-2-3-1 yang akan terjadi dirangkul Turki.