Balik Kemenangan Argentina di Copa America 2024 – Argentina menyudahi Copa America 2024 dengan gelar juara. Albiceleste menang tipis 1-0 di babak bonus melawan Kolombia. Merupakan Lautaro Martinez, pemain yang sukses memasukkan bola ke gawang Camilo Vargas. Melalui keberhasilan tersebut pula Lautaro Martinez dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak selama turnamen.

Tak hanya itu, ada sebagian catatan menarik dari kemenangan Argentina atas Kolombia di laga puncak Copa America 2024 ini. Lalu, apa saja catatan tersebut?

  • Kerusuhan Saat Sebelum Final

Laga final di Miami, Florida tersebut pernah ditunda. Mirip yang dikutip dari The Athletic, banyak penggemar tidak memiliki tiket yang memaksa masuk ke stadion merupakan penyebabnya. Membludaknya penggemar yang mau masuk tersebut membuat pihak keamanan kewalahan.

Ditambah lagi dengan suhu di dekat stadion yang menggapai 31 derajat celcius, membuat suasana terus menjadi kacau. “Ini adalah bencana. Mereka khususnya tidak ingin membagikan udara. Apalagi hanya mata air!” Ucap seseorang fans yang kecewa terhadap CONMEBOL, dilansir dari The Athletic.

Pada kesimpulannya, laga final antara Argentina melawan Kolombia digelar terus pada pukul 9.22 malam waktu setempat. Kurang lebih 82 menit dari agenda tadi. Ini pasti saja jadi kurang baik bagi Amerika Serikat yang 2 tahun lagi hendak menggelar Piala Dunia 2026.

  • Argentina Unggul Uruguay

Kemenangan pada gelaran Copa America kali ini menjadi gelar ke-16 bagi Argentina. Sebelumnya, Argentina dan Uruguay sama-sama berbagi 15 trofi Copa America sehingga Argentina sukses memenangi gelar ini di edisi 2021. Kemenangan ini membuat Argentina mengukuhkan posisi Uruguay sebagai pemilik Copa America terbanyak.

Dilansir dari Marca, Argentina telah bermain 30 kali di babak final dan memenangi 16 pertandingan di antaranya. Sementara itu, catatan Uruguay sesungguhnya jauh lebih mengesankan. Total, mereka telah bermain di final sebanyak 21 kali dan hanya kalah di 6 pertandingan saja. Sepatutnya jauh lebih menarik ketika Uruguay menantang Argentina di final. Sayangnya, mereka gagal melewati Kolombia di semifinal.

Sedangkan, Brazil membuntuti Argentina dan Uruguay di posisi 3 dengan 9 trofi dari 20 laga final. Catatan ini pasti membuat masyarakat Argentina dapat memiliki hati nurani yang besar. Gimana tidak? Mereka saat ini berhasil melangkah maju dalam catatan kedua tetangganya di tepi laut timur Amerika Selatan.

  • Argentina Tidak Sempit Di Amerika Serikat

Kemenangan Argentina ini pun memperpanjang catatan Argentina yang tak sempat kalah saat berlaga di Amerika Serikat. Terakhir kali Regu Tango kalah di Tanah Paman Sam adalah ketika mereka bertanding di babak 16 besar Piala Dunia 1994 alias 30 tahun yang lalu.

Pada saat itu, Gabriel Omar Batistuta serta kawan-kawan wajib dituntut bertekuk lutut di hadapan Romania. Kala itu, mereka kalah 2-3. Dilansir dari The Guardian, Rumania bermain dengan skema 4-6-0 yang tujuannya untuk mengungguli jumlah pemain di lini tengah.

Betul saja. Kecepatan, kecerdasan, serta intelegensi taktis Tricolori berhasil menyusahkan Albiceleste. Gheorghe Hagi menjadi salah satu bintang hari ini. Pemain berjuluk Diego Maradona dari Carthapian tersebut turut mencetak satu gol. Dirinya ialah salah satu nama yang diperbincangkan selama turnamen.

  • Final Ke-7 Lionel Messi Bersama Argentina

Walaupun tak sanggup tampak penuh, laga ini ialah final ke-7 bagi Lionel Messi. Final ke-5 di Copa America dan sempat 2 kali bermain di final Piala Dunia. Kemenangan melawan Kolombia membuat 3 final terakhir Messi berakhir dengan kemenangan.

Pada final Copa America 2021, kesimpulannya Messi memperoleh trofi mayor bersama tim nasional Argentina setelah menang tipis 1-0 melawan Brazil. Setelah 2 kali dipecundangi Chile pada 2 edisi Copa America sebelumnya, Messi berhasil mempersembahkan suatu trofi yang lama ditunggu warga Argentina.

Ditayangkan dari 90 menit, Messi pernah memutuskan pensiun akibat kegagalan melawan Chile, tetapi hasilnya kembali. Keputusan untuk kembali berserikat berdasarkan undang-undang nasional merupakan keputusan yang sangat tepat. Alasannya, kesimpulannya mereka jadi juara dalam 3 pertandingan beruntun. 2 kali Copa America dan sekali Piala Dunia.

  • Catatan Apik Lionel Scaloni Berlanjut

Kemenangan melawan Kolombia juga memperpanjang catatan bagus Argentina. Semenjak ditangani Lionel Scaloni semenjak 8 September 2018, regu Tango cuma kalah 6 kali dalam 75 laga. Bersumber pada catatan Transfermarkt, hingga laga final Copa America 2024, semenjak ditangani Scaloni, Argentina telah mencetak 165 gol dan kebobolan 48 gol.

  • Akhir Cerita Angel Di Maria

Laga ke-145 Angel Di Maria ini ialah penutup yang manis dari kisahnya bersama Albiceleste. Semenjak dini, Di Maria memanglah memutuskan untuk pensiun dari peraturan nasional Argentina. Pemain kelahiran Rosario tersebut mencetak 31 gol berhasil dan 32 assist untuk tim nasional sejak debutnya pada 6 September 2008 melawan Paraguay.

  • Lautaro Martinez Samai Catatan Riquelme dan Messi

Hasil Lautaro Martinez yang membawa Argentina ke gelar Copa America ke-16 tidak hanya menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak. Juru taktik Inter tersebut juga menyerupai rekor Juan Roman Riquelme dan Lionel Messi.

Lautaro Martinez menjadi pemain Argentina ke-3 sehabis Riquelme dan Messi yang sukses mencetak 5 gol di Copa America. Lebih dahulu, Riquelme sukses mencetak 5 gol dan menjadi top skorer kedua setelah Robinho dengan 6 gol. Kala itu, Argentina kalah di final 3-0 melawan Brazil tahun 2007. Sedangkan, 5 gol Messi berhasil dicetaknya pada gelaran Copa America 2016 saat mereka harus takluk melawan rival sengitnya, Chile.

  • Argentina Unggul Catatan Brasil

Dikutip dari Skor, tidak terdapat peraturan yang sanggup menjuarai Piala Dunia dan Copa America secara beruntun. Brazil hampir melaksanakan perihal tersebut dan mereka tidak kalah dari Prancis di final Piala Dunia 1998. Setahun sebelumnya, Regu Samba berhasil menyabet trofi Copa America ke-5 setelah menaklukkan Bolivia 3-1 di final.

Kemenangan di final Copa America 2024 ini menjadikan Regu Tango selaku negeri awal yang sanggup menjuarai Piala Dunia dan Copa America secara beruntun. Macam yang telah diketahui, Lionel Messi serta kawan-kawan lebih dahulu sudah berjaya mengangkut trofi Piala Dunia 2022 di Qatar. Di final, mereka wajib berjibaku melawan Kylian Mbappe serta kawan-kawan sampai babak adu penalti.

  • Koleksi Mentereng Julian Alvarez

Meski cuma mencetak 2 gol sepanjang Copa America 2024, kemenangan Argentina di final membuat catatan striker Manchester City, Julian Alvarez kian mentereng. Pemain yang kemudian kerap menjadi pelapis Erling Haaland tersebut dapat sedikit besar hati dengan koleksi trofinya. Kemenangan melawan Argentina jadi trofi Copa America keduanya edisi 2021.

Dirinya pun telah menjuarai Piala Dunia dan babak Finalissima. Di level klub, Alvarez telah memenangkan Liga Champions serta Copa Libertadores, juara Liga Inggris serta Argentina, juara Piala FA, juara Piala Argentina, serta juara Piala Dunia Antarklub. Suatu catatan yang bagus bagi pemuda yang baru berusia 24 tahun.

By user3

Related Post