Harry Kane Sumber Penyakit, Gagal Terus di Final –  Sekali lagi, Spanyol sukses bawa kembali trofi Piala Eropa. Berhasil Mikel Oyarzabal di akhir- akhir pertandingan membenarkan kemenangan mereka 2- 1 atas Inggris. Hasil ini buat sedangkan mengukuhkan Spanyol jadi negeri dengan trofi juara Eropa paling banyak, ialah 4 kali.

Untuk Inggris, kekalahan ini memupuskan kembali mimpinya buat kembali bawa piala. Anak asuh Gareth Southgate kandas lagi sehabis pada edisi lebih dahulu mereka kalah melalui adu penalti melawan Italia di final. Kekalahan melawan Spanyol ini pula menaikkan catatan panjang kegagalan Harry Kane.

Kegagalan merupakan kata yang sering di dengar dengan Harry Kane. Walaupun dirinya individu bergelimang prestasi serta penghargaan, Kane belum sempat sekalipun merasakan manisnya mencium trofi. Lalu, apakah memanglah Harry Kane terlahir selaku seseorang wong kalahan?

Keapesan kayaknya telah jadi sahabat karib untuk Harry Kane. Pada Februari 2008, Tottenham Hotspur membuka puasa gelarnya sehabis 9 tahun dengan menjuarai Piala Liga melawan Chelsea dengan skor 1- 2. Andai saja dikala itu Kane masuk skuad tersebut, nyatanya dia turut berpesta di Wembley. Tetapi, takdir mengatakan lain. Dilansir dari Four Four Two, Kane baru dipromosikan ke regu utama Tottenham Hotspur sebagian bulan setelahnya, itu juga masih banyak berkutat buat regu U18.

Sehabis promosi ke regu senior, Kane sempat dipinjamkan ke Leicester City pada masa dingin 2013. Sehabis mengawali masa bersama Norwich City, Kane mengakhiri sisa masa 2012/ 13 bersama Leicester. Dikala itu, Leicester City lagi dalam misi mencapai promosi dari Championship mengarah Premier League.

Mengakhiri masa dengan terletak di posisi 6, Leicester City berhak memperoleh jatah play off buat promosi. Di laga semifinal play off mereka hendak mengalami Watford. Sehabis menang 0- 1 di leg awal, Leicester City wajib takluk di leg kedua 3- 1 lewat berhasil fenomena Troy Deeney dari skema serbuan balik sehabis Manuel Almunia sukses menggagalkan penalti Leicester City.

Pada laga fenomenal tersebut Harry Kane masuk di menit ke- 61 mengambil alih Chris Wood. Dikutip dari Leicestershire Live, Troy Deeney mengatakan kalau penalti krusial Leicester City tersebut ialah suatu berkah sebab bukan Harry Kane yang mengeksekusinya.

Pasti bila dilihat lagi Anthony Knockaert yang mengambil penalti serta tidak memberikannya kepada Harry Kane, yang kita ketahui saat ini perihal tersebut ialah suatu berkah,” cerah Troy Deeney.

Pada tahun 2018, Harry Kane menguatkan Inggris di Piala Dunia 2018. Walaupun regu 3 Singa wajib kembali dari Rusia tanpa bawa oleh- oleh trofi, Kane individu dapat sedikit besar hati diri. Mantan juru gedor Tottenham Hotspur tersebut sukses mengukuhkan diri jadi pencetak berhasil paling banyak dengan koleksi 6 berhasil.

Performa Inggris kala itu memanglah bukan yang terbaik, tetapi kegemilangan Harry Kane jadi salah satu aspek yang mendongkrak mereka dapat menggapai semifinal. Dilansir dari BBC, semifinal awal Inggris dalam 28 tahun tersebut ialah perihal yang pantas dirayakan.

Mirisnya, performa brilian Harry Kane tidak lumayan buatnya mencapai trofi. Performa Inggris yang tidak normal wajib mengakui kekuatan solid dari Kroasia. Cedera Modric serta kawan- kawan sukses membalikkan kondisi sehabis kemalingan di dini laga melalui berhasil Kieran Trippier. Harry Kane kesimpulannya kembali dengan tangan hampa.

Harry pula tercatat selaku top scorer Liga Inggris sebanyak 3 kali, ialah pada masa 2015/ 16, 2016/ 17, serta 2020/ 21. Harry Kane tidak berubah- ubah mencetak lebih dari 20 berhasil dalam semusim. Terkini, masa pertamanya di Jerman, Kane pula sukses menyabet predikat top skor sehabis sukses 36 kali memasukkan bola ke jala gawang.

Harry Kane sempat berjarak cuma 90 menit dari trofi Liga Champions. Sehabis berhasil dramatis Lucas Moura melawan Ajax Amsterdam bawa Spurs lolos ke final Liga Champions 2018/ 19, Harry Kane berkesempatan mengawal Spurs buat berlaga di babak final melawan Liverpool.

Ini ialah peluang sangat jarang untuk Tottenham Hotspur maupun Harry Kane secara individu. Keduanya bersama mempunyai misi yang seragam, ialah berbuka puasa. Kali ini mereka diberi peluang buat mencicipi hidangan berbuka yang sangat istimewa, ialah Sang Telinga Besar.

Spurs mengawali laga dengan tekanan sehabis Mohamed Salah sukses mengeksekusi penalti di dini laga. Walhasil, mereka tampak kewalahan selama pertandingan. Semacam yang ditulis Coaches’ Voice, rapatnya 4 bek Liverpool membuat Spurs kesusahan sebab sedikitnya ruang buat dieksploitasi.

Mereka kesimpulannya mengusahakan kesempatan lewat umpan lambung yang pada kesimpulannya dapat dipatahkan oleh Virgil van Dijk serta Joel Matip. Tetapi, usaha Spurs buat membandingkan peran pupus sehabis supersub, Divock Origi mencetak berhasil penutup di akhir laga. Spurs takluk 0- 2 serta Harry Kane kembali menundukkan muka.

Peluang mencapai trofi sekali lagi cuma berjarak 90 menit untuk Harry Kane. Kali ini final Piala Liga 2020/ 21 hendak mereka lakoni serta Pep Guardiola dengan Manchester City- nya hendak mereka hadapi di Wembley. Spurs yang kala itu ditukangi Jose Mourinho pastinya berharap mengisi kembali lemarinya dengan trofi.

Tetapi, entah apa yang terjalin, Jose Mourinho seketika dipecat sebagian hari saat sebelum final tersebut diselenggarakan. Semacam yang dilansir dari The Athletic, Mou menyangka perihal tersebut selaku keputusan yang aneh. Karena, dikala itu, Mou mempunyai catatan apik senantiasa menang di final, tercantum melawan Guardiola

Ryan Mason kesimpulannya menukangi Spurs buat sedangkan serta Harry Kane kembali kandas di final. Aymeric Laporte bawa Manchester City menang tipis 1- 0. Bila Mou masih di sana, dapat saja hasil mengatakan lain. Tetapi, takdir telah didetetapkan, Mou wajib berangkat serta buat awal kalinya semenjak 2002, Mou meninggalkan klub tanpa mencapai trofi.

Sebagian bulan sehabis kekalahan menyakitkan dari Manchester City tersebut, sekali lagi Harry Kane cuma berjarak 1 pertandingan dari trofi. Kane sukses mengetuai pasukan 3 Singa ke final Piala Eropa 2020 yang diadakan pada 2021. Mereka wajib berjibaku melawan Italia buat berebut tahta juara.

Bermain di Wembley, Harry Kane serta kawan- kawan jelas diuntungkan secara mental. Betul saja, Luke Shaw sukses mencetak berhasil kilat di dini laga. Sehabis satu jam di atas angin, Leonardo Bonucci mencetak berhasil buat mengimbangi Inggris.

Hasil imbang sepanjang 90 menit, memforsir laga bersinambung sampai babak bonus. Harry Kane mempunyai 30 menit bonus mengarah suatu trofi. Tetapi, nasib masih saja tidak berpihak pada Kane. Inggris kalah pada babak adu jotos lewat titik putih. Mereka kalah di hadapan publiknya sendiri serta Harry Kane tertunduk lagi.

Saat ini, Kane masih tertunduk sekali lagi. Inggris kandas di Jerman. Spanyol merebut trofi sehabis menang 2- 1 di final Piala Eropa. Sialnya, kegagalan ini didahului oleh kegagalan Kane mencapai trofi bersama Bayern Munchen. Catatan manis juara liga Bayern Munchen semenjak 2012/ 13 kesimpulannya patah. Mereka juga kandas di kompetisi yang lain, baik DFB Pokal, Piala Luar biasa Jerman, serta Liga Champions. Harry Kane, oh, Harry Kane.

By user3

Related Post